Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konektivitas Antarwilayah, Presiden Sampaikan Kereta Trans Sulawesi Akan Sampai ke Manado

Foto : Istimewa

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Depo Maros yang mendukung Kereta Api Makassar-Parepare

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kota-kota besar di Indonesia terlambat membangun angkutan transportasi massal seperti kereta api. Jakarta sekalipun yang gencar membangun infrastruktur kereta api tetap terlambat membangun sekitar 30 tahun.

"Kita ini terlambat dalam membangun transportasi massal, padahal itu hal yang sangat basic yang akan menghubungkan antar kota dan kabupaten provinsi," kata Presiden saat meresmikan Depo Maros yang dilintasi Kereta Api jalur Makassar - Parepare di Kabupaten Maros, baru-baru ini.

Dengan ketersediaan alat transportasi massal, Presiden berharap masyarakat tidak berbondong-bondong membeli kendaraan pribadi yang menimbulkan kemacetan.

"Pada tahap awal baru jalur Makassar ke Pare-Pare, namun kereta api trans Sulawesi ini akan sampai ke Manado, Sulawesi Utara," kata Presiden.

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Putu Rudy Setiawan, membenarkan pernyataan Presiden Jokowi. Selama ini, fokus pemerintah memang lebih mengarah kepada pengembangan sarana transportasi pribadi.

"Sudah lebih dari 30 tahun tidak ada pengembangan jalur kereta api baru," kata Rudy.

Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet mengatakan pembangunan transportasi massal terutama di kota-kota besar di Indonesia belum masif, padahal mobilitas masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam proses pembangunan ekonomi.

"Kalau yang berkembang alat transportasi perorangan, maka akan memicu kemacetan dan polusi serta pemborosan bahan bakar. Akibatnya, biaya angkutan lebih mahal dan menyebabkan ekonomi biaya tinggi.

Berdampak Langsung

PT Celebes Railway Indonesia (CRI) sebagai pengelola berharap proyek pembangunan jalur kereta tersebut berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya manfaat bagi masyarakat di Sulawesi Selatan.

CRI merupakan entitas asosiasi perseroan yang bergerak di bidang usaha penyelenggaraan prasarana perkeretaapian dengan saham mayoritasnya dimiliki PT PP (Persero) Tbk 47,81 persen, dan PT Bumi Karsa 25,31 persen dan PT CCCEI 22,5 persen dan sisanya PT Iroda Mitra 4,38 persen.

Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad yang hadir pada peresmian mengatakan secara keseluruhan jalur lintasan rel sepanjang 142 kilometer, terdiri dari 14 stasiun kereta. CRI juga mengembangkan lintasan rel sepanjang 16,3 kilometer.

Selain sebagai investor, PTPP kata Novel sebagai kontraktor pembangunan Depo Stasiun Maros dan pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum Makassar-Parepare pada segmen F arah Tonasa dan emplasemen Garongkong dengan area terintegrasi.

Adapun total pembangunan lintasan kereta yang dikerjakan oleh PT PP sepanjang 16,3 kilometer, yang terdiri dari Stasiun Garongkong menuju ke Stasiun baru sepanjang 4,6 kilometer dan dari Stasiun Labakkang menuju ke Stasiun Mangilu sepanjang 11,7 kilometer.

"Pembangunan Depo Stasiun Maros dan Prasarana Perkeretaapian tersebut selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik," kata Novel.

Proyek pembangunan jalur itu merupakan proyek pembangunan kereta api pertama di Indonesia yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara Kementerian Perhubungan dan CRI, serta menggunakan skema pembayaran ketersediaan layanan.

Jalur kereta api tersebut kata Novel akan segera beroperasi untuk melayani Provinsi Sulawesi Selatan yang meliputi lima Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Maros, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare. Jalur Kereta Api Makassar- Parepare juga akan berperan sebagai sarana transportasi untuk mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang serta membangun konektivitas nasional.

Kehadiran Kereta Api Makassar- Parepare turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan dimana adanya peningkatan PDB, penyerapan tenaga kerja lokal, efisiensi waktu tempuh, potensi angkutan penumpang dan potensi angkutan barang, serta mendukung pengembangan UMKM di wilayah tersebut.

"Dalam pengembangan Kereta Api Makassar -Parepare, PTPP hadir dalam menjalankan investasi dan konstruksi sebagai konektivitas angkutan publik di daerah yang memiliki potensi ekonomi dan pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan.

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang dicanangkan Pemerintah, proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar - Parepare ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top