Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sanksi Ekonomi

Kondisi Gagal Bayar Utang Russia Tak Akan Memicu Krisis Keuangan Global

Foto : NICHOLAS KAMM/AFP

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, pada Minggu (13/3), di Washington, mengatakan Russia mungkin akan mengalami gagal bayar (default) utangnya setelah sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya karena melakukan invasi ke Ukraina. Kendati demikian, sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya itu tidak akan memicu krisis keuangan global.

Georgieva pada program Face the Nation CBS mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan negara-negara demokrasi lainnya sudah berdampak parah terhadap ekonomi Russia yang akan memicu resesi yang mendalam di negara tersebut pada tahun ini.

Perang dan sanksi juga akan memiliki efek limpahan yang signifikan pada negara-negara tetangga yang bergantung pada pasokan energi Russia, dan telah mengakibatkan gelombang pengungsi dibandingkan dengan yang terlihat selama Perang Dunia II.

Russia sendiri menyebut tindakannya di Ukraina hanya sebagai "operasi militer khusus".

Lebih lanjut dikatakan, sanksi juga membatasi kemampuan Russia untuk mengakses sumber dayanya dan membayar utangnya, yang berarti default tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang mustahil.

Ditanya apakah default seperti itu dapat memicu krisis keuangan di seluruh dunia, dia mengatakan untuk saat ini tidak.

Total eksposur bank-bank ke Russia mencapai sekitar 120 milliar dollar AS, jumlah tersebut tidak signifikan dan tidak relevan menyebabkan dampak sistemik.

Dia juga menanggapi peluang Russia mengakses 1,4 miliar dollar AS dana darurat IMF yang disetujui untuk Ukraina pekan lalu jika Moskwa memenangkan perang dan mengangkat pemerintahan baru, Georgieva mengatakan dana tersebut ada di rekening khusus yang hanya dapat diakses oleh pemerintah Ukraina.

Seorang pejabat IMF mengatakan bahwa itu mengacu pada pemerintah Ukraina yang diakui secara internasional.

Blokir Akses Taliban

IMF pada tahun lalu memblokir akses ke dana Afghanistan oleh Taliban setelah mereka menguasai pemerintah, dengan alasan kurangnya kejelasan atas pengakuan penguasa Taliban dalam komunitas internasional.

Georgieva, pekan lalu, mengatakan IMF akan menurunkan perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan ekonomi global 4,4 persen pada 2022 sebagai akibat dari perang, meskipun secara keseluruhan tetap positif.

Pertumbuhan yang tetap kuat berlangsung di negara-negara yang cepat pulih dari pandemi Covid-19 seperti AS. Sedangkan dampak paling parah pada beberapa negara di Afrika karena kenaikan harga-harga komoditas dan inflasi yang berpotensi menyebabkan kelaparan dan kerawanan pangan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top