Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Warga

Kolesterol Naik setelah Lebaran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI-Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat peningkatan pasien akibat pengaruh kolesterol jahat yang terkandung dalam makanan usai perayaan Idul Fitri. "Berdasarkan data kunjungan, jumlah rata-rata pasien yang diterima di Instalasi Gawat Darurat 60 sampai 70 setelah Lebaran," kata Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Kota Bekasi, dr Librianti di Bekasi, Selasa (19/6).

Menurut dia, pasien dengan gangguan kolesterol itu rata-rata mengeluhkan gejala stroke, gangguan jantung, dan diabetes. Selain itu, ada pula yang mengeluhkan pneumonia atau radang paru-paru anak. Dari jumlah tersebut, 30-40 pasien harus dirawat inap. Sisanya rawat jalan karena masih bisa ditangani dokter jaga IGD. "Jumlah kunjungan pasien diabetes dan stroke selama Lebaran 50-60 persen dari total kunjungan IGD," katanya.

Secara keseluruhan, jumlah pengunjung RSUD usai lebaran rata-rata naik 10 persen. Menurut Librianti, berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan kambuh setelah Lebaran karena budaya berkunjung ke rumah sanak keluarga dan kerabat. "Selama berkunjung biasanya warga mengonsumsi berbagai makanan dan minuman lebih banyak dan bervariasi," katanya.

Umumnya makanan dan minuman tersebut tinggi lemak, manis, dan asin. Ada juga kue-kue manis dengan kalori tinggi mengandung cokelat dan keju. Cake biasanya dibuat dengan kuning telur banyak yang tinggi kandungan kolesterolnya. Hidangan makan juga banyak mengandung santan. "Makanan yang bersantan juga mengandung lemak. Apalagi jika makanan tersebut dimasak berulang-ulang sehingga lemak jenuhnya semakin tinggi. Ini sudah tidak baik untuk kesehatan," katanya.

Menurut dia, stroke dan diabetes adalah penyakit berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian. Penderita stroke diakibatkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena banyak lemak atau kolesterol jahat menumpuk menjadi plak. "Bahkan, lemak jenuh itu juga mampu menghambat aliran darah ke organ jantung yang berdampak kematian," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top