![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Kolase Kertas Bekas Melawan Batas
Foto: KORAN JAKARTA/HENRI PELUPESSYSebuah kelompok seni independen di Kota Semarang yang menamakan dirinya "KOLASEMAUKU KOLEKTIF" menggelar loka karya membuat kolase bersama bertemakan Collage Jamming "Kertas Bekas Melawan Batas" di Hysteria Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Loka karya yang digagas untuk memperingati Hari Seni Kolase Sedunia ini merupakan sebuah kolaborasi antara pegiat seni kolase di Kota Semarang yang cukup massive beberapa tahun belakangan ini.
Acara ini diikuti oleh kurang lebih 25 peserta dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, seniman, aktivis hingga pekerja kantoran. Mereka sangat antusias mengikuti gelaran loka karya tersebut. Selain loka karya membuat kolase bersama, acara ini juga menyuguhkan kurang lebih 40 karya seni para pegiat seni kolase di Semarang dipamerkan di sebuah galeri kecil milik komunitas Hysteria yang cukup representative.
Penggagas acara Kolasemauku Kolektif, Debby Janet mengatakan sebetulnya masih jarang yang mengetahui dan mengenal apa itu seni kolase. Seni Kolase merupakan sebuah metode berkesenian gunting dn tempel dengan menggunakan bahan-bahan sisa yang tidak terpakai, baik berupa majalah, bungkus sisa makanan/minuman, kardus, tissu, kain, daun kering, kayu dan yang lainnya.
"Semua bahan-bahan sisa atau bekas itu kita gunting dan tempel semau kita di dalam sebuah medium apa pun, bisa pakai kertas yang agak tebal, papan triplek atau bisa juga kanvas. Kalau lokakarya ini kita menempelkannya dalam medium kanvas berukuran 2 x 1 meter,"ujar di Hysteria, kemarin.
Pelaku kolase Riska mengatakan, jika diruntut sejarahnya seni kolase itu sendiri memiliki semangat ingin selalu mengadakan perubahan. Mengambil gambar di sana-sini dari berbagai sumber yang berlainan, kemudian berusaha menyatukan semua potongan gambar itu dalam satu bidang, cukup kuat mengesankan proses ingin menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu yang lama.
"Dari semangat yang diusung kolase itulah menumbuhkan inspirasi saya yang juga tergabung dalam Kolasemauku Kolektif untuk ikut loka karya dan pameran kolase, sekaligus ingin kumpul dan sharing dengan para pegiat seni kolase yang tersebar di Kota Semarang," ujarnya.
Harapannya, pegiat seni kolase di Kota Semarang akan semakin bertambah bahkan bisa untuk menghidupi para pegiat seni yang memang ingin fokus pada seni kolase ini.
SM/S-2
Redaktur: Sriyono
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 2 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 3 Diduga Terlibat Pemerasan, AKBP Bintoro Dipecat dari Polri
- 4 Ini Lima Kunci Sukses Iklan Video di YouTube
- 5 Rencana Perpusnas Mengurangi Jam Operasional Batal
Berita Terkini
-
Pertamina Bawa UMKM Tempe Asal Sukabumi Mendunia
-
Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bamsoet: Rapat Pleno Diperluas SOKSI Tetapkan Munas XII SOKSI Digelar 20 Mei 2025
-
Rayakan Perbedaan dan Keberagaman, Bintang Hadirkan Instalasi Imersif ‘Bintang Dunia Tanpa Syarat’
-
Patrick Kluivert Kasih Masukan untuk Jersey Terbaru Timnas Indonesia
-
110 Ribu Akun Berpartisipasi Pilih Desain Jersey Timnas