Kolaborasi "Stakeholder" Dorong UMKM Naik Kelas

JAKARTA - Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah perlu terus dilakukan karena UMKM selama ini menjadi salah satu tulang punggung kebangkitan ekonomi nasional. Karenanya, kolaborasi antara instansi dan para stakeholder UMKM perlu dilakukan agar program pengembangannya tak berjalan sendiri-sendiri.

Direktur Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi (GKKT) Otoritas Jasa Kuangan (OJK) sekaligus Wakil Satgas Syariah dan UMKM, Greatman Rajab mengatakan ekspor produk UMKM berkontribusi sekitar 15,65 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia. Dukungan OJK terhadap pengembangan ekosistem UMKM pun terus digenjot, terutama pengembangan pada UMKM yang menjadi prioritas yaitu, di sektor fashion, food, holtikultura, ekonomi kreatif, furniture, dan pertenakan.

"Kami juga memberikan dukungan dalam akselerasi digital UMKM antara lain dengan edukasi, fasilitas on boarding bussines, bussines matching, dan capacity building. OJK juga mendirikan Kampus UMKM yang merupakan Kerjasama OJK dengan industri jasa keuangan dan stakeholder terkait, start up unicorn, PTN/ PTS untuk memberikan pelatihan end to end kepada kelompok UMKM agar siap siap go global," kata Greatman dalam diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis (24/2).

Dia menambahkan UMKM harus dapat memanfaatkan presidensi G20 untuk mendorong peluang usaha di sektor hijau. Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menjadi wakeup call menuju transisi ke ekonomi hijau. Ekonomi hijau ini dapat menjadi bagian dari proses recovery dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sementara itu, Wakil Pemimpin Divisi SME PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Yessy Aktaina mengatakan, UMKM makin berperan penting dalam perekonomian nasional sehingga perlu untuk terus didorong agar bisa go internasional atau ekspor.