Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi l Pertumbuhan Ekonomi Perlu Dibarengi Penurunan Emisi dan Ketimpangan

“Knowledge Based Economy" Butuh Intervensi Pemerintah

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pemanfaatan kemajuan teknologi dan inovasi menjadi strategi kunci dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Visi Indonesia 2045 adalah menjadi negara berpendapatan tinggi yang berdaulat, maju, adil, dan makmur serta salah satu ekonomi terbesar dunia. Meski demikian, pemerintah akan merevisi visi tersebut.

"Produktivitas ini yang mungkin perlu diberikan catatan adalah bagaimana produktivitas ini didukung oleh tenaga kerja dengan pendidikan minimal SMA ke atas 90 persen," kata Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Rina Indiastuti, dalam diskusi The future Is Now: Collaborative Action to Achieve Indonesia Vision 2045 yang dipantau virtual di Jakarta, Kamis (9/2).

Rina menuturkan sumber daya manusia berperan sebagai motor produktivitas, sehingga mereka harus dipastikan tidak hanya terampil, tapi juga berpendidikan baik pendidikan formal maupun informal. Target yang harus dicapai adalah 90 persen tenaga kerja berpendidikan SMA ke atas.

Hal itu sejalan dengan penerapan pendekatan knowledge based economy, yakni mendorong produktivitas dengan basis sumber daya manusia yang harus produktif, kompetitif, inovatif disertai dengan penelitian dan pengembangan, adopsi teknologi dan kewirausahaan.

"SDM yang inovatif dengan ekosistem inovasi yang dibangun itu akan menjadikan pembangunan ekonomi sosial akan berjalan lebih baik," tuturnya.

Implementasi knowledge based economy memerlukan intervensi pemerintah lewat pendanaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang akan menstimulasi kreativitas dan difusi inovasi.

Jika pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset berjalan dengan baik, diharapkan eksternalitas akibat spillover atas teknologi, pengembangan dan penelitian serta pendidikan akan meningkatkan pendapatan per kapita.

Selain itu, lingkungan ekonomi dan sosial juga didorong menguatkan perkembangan teknologi yang meningkatkan kreativitas dan difusi inovasi. Dengan demikian, kemajuan teknologi dan inovasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengakselerasi pencapaian Visi Indonesia 2045 dengan transformasi ke arah produktivitas yang terjaga, dibutuhkan kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk membangun jaringan sosial sebagai modal sosial yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita disertai pemerataan.

Penekanan Transformasi

Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan pembangunan Indonesia Emas 2045 menekankan pada transformasi seluruh aspek kehidupan masyarakat.

"Transformasi Indonesia menuju 2045 tidak hanya sekadar transformasi ekonomi, tapi ini adalah transformasi Indonesia yang mencakup seluruh aspek kehidupan kita," ujarnya.

Aspek untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan konektivitas juga dapat menjadi pendukung penting dalam melakukan upaya transformasi Indonesia.

Menurut dia, salah satu upaya transformasi ekonomi Indonesia ke depan adalah meningkatkan produktivitas sehingga perlu menggeser struktur ekonomi ke arah yang lebih produktif dan meningkatkan kompleksitas ekonomi sehingga perekonomian Indonesia bisa tumbuh dengan rata-rata 6 persen.

"Namun, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak boleh diiringi dengan peningkatan emisi gas rumah kaca dan ketimpangan," tegasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top