Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KLHK Kaji Data European Commission Terkait Volume Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia

Foto : ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi (pertama kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai ikut bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Direktur Bidang Lingkungan Hidup Bappenas Priyanto Rohmatullah dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi Arif Munandar, meresmikan menara gas rumah kaca di Stasiun Klimatologi Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (18/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

JAMBI - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengkaji data dari European Commission selaku badan eksekutif di Uni Eropa yang menyatakan volume emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia 1,24 Gt CO2e atau setara 2,3 persen dari total emisi global pada tahun 2022.

Data tersebut dilaporkan European Commission (EC) dalamGHGEmissions of All World Countries 2023 yang sekaligus juga menyatakan peningkatan emisi GRK Indonesia capai 10 persen pada 2022 dibandingkan satu tahun sebelumnya.

"Kami harus tahu metodologi apa yang digunakannya (EC) sehingga dikatakan berkontribusi 2,3 persen, dan akan disandingkan dengan data dan metodologi yang kami lakukan," kata Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanthi menjawab pertanyaan wartawan usai peresmian menara gas rumah kaca terintegrasi di Stasiun Klimatologi Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (19/7).

Laksmi menjelaskan, Indonesia bukan penyumbang emisi terbesar salah satunya dibuktikan melalui emisi per kapita Indonesia yang jauh lebih kecil dibandingkan negara maju sehingga data EC tersebut tidak seutuhnya akurat.

Bahkan dalam hal ini, lanjutnya, emisi GRK Indonesia terus ditekan dan mengalami pengurangan dalam lima sektor meliputi Energi, Limbah, Proses industri dan penggunaan produk (IPPU), Agrikultur, dan FOLU atau forest and other land.

KLHK mencatat pengurangan emisi Indonesia mencapai 47,3 persen pada 2020, kemudian 43,8 persen pada 2021, dan 41,6 persen pada 2022 dibandingkan dengan baseline tahunan, yang berada di sekitar target NDC sebesar 43,2 persen dengan kerja sama internasional dan jauh melebihi target kapasitas nasional sebesar 31,89 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top