![Klaim Bebas BPA Kemasan Nonpolikarbonat Bahayakan Konsumen](https://koran-jakarta.com/images/article/klaim-bebas-bpa-kemasan-nonpolikarbonat-bahayakan-konsumen-230322194840.jpg)
Klaim Bebas BPA Kemasan Nonpolikarbonat Bahayakan Konsumen
![Klaim Bebas BPA Kemasan Nonpolikarbonat Bahayakan Konsumen](https://koran-jakarta.com/images/article/klaim-bebas-bpa-kemasan-nonpolikarbonat-bahayakan-konsumen-230322194840.jpg)
Galon
Sebagai ahli pangan, Nugraha justru melihat air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan bahan plastik selain polikarbonat dan melabelinya dengan bebas BPA, itu sangat beresiko dan berpotensi lebih membahayakan publik.Pasalnya jika semua plastik boleh mencantumkan BPA free masyarakat juga tidak tahu bahwa pada kemasan itu juga ada zat-zat kimia yang lebih beresiko terhadap kesehatan dibandingkan BPA, seperti PVC, PS, PET dan melamin, yang semuanya mengandung senyawa berbahaya juga.
Ia menambahkan, PET yang sebenarnya sudah populer dengan kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) disinyalir juga bisa menyebabkan gagal ginjal dan ginjal akut. Selain itu juga ada asetaldehida yang terbentuk saat reaksi proses pembuatan pencetakan film atau kemasan, juga bisa menyebabkan karsinogenik.
Ada juga antimon trioksida yang sifatnya bisa karsinogen. Kemudian Phthalate yang toksik pada sistem reproduksi dan endokrin atau hormonal. Juga kemasan berbahan plastik Polystyrene yang banyak dipakai untuk styrofoam, bisa menyebabkan karsinogen bagi manusia.
"Jadi, bisa digambarkan betapa pelabelan BPA free dari kemasan yang nggak ada BPA-nya itu lebih membahayakan konsumen. Memang betul plastik-plastik ini nggak ada BPA-nya, tetapi ternyata kan ada senyawa berbahayanya. Zat-zat kimia berbahaya yang ada dalam kemasannya itu sebenarnya yang harus diinformasikan dalam labelnya kepada publik. Bukan malah bangga melabeli kemasannya dengan BPA free," ucap Nugraha.
Peneliti Bisnis dan HAM Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (UII), Sahid Hadi menilai adanya kesan unsur persaingan usaha terhadap pelabelan BPA free pada kemasan yang tidak mengandung BPA seperti galon sekali pakai yang berbahan PET. "Pelabelan seperti itu terkesan tidak adil dan sangat menjatuhkan kemasan produk-produk pangan yang mengandung BPA seperti kemasan galon guna ulang," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya