KKSB yang Tewas di Bandara Ilaga dari Kodap III
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal
Foto: IstimewaJAYAPURA - Kapolres Puncak, Papua AKBP Dicky Saragih mengakui anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang tewas dalam baku tembak dengan TNI dan Polri di sekitar runway Bandara Ilaga adalah anggota dari Kodap III.
"Anggota KKSB yang tewas dalam kontak tembak bernama Tera Wamang. Dia diduga baru tiba dari Beoga, Intan Jaya," kata AKBP Saragih ketika dihubungi dari Jayapura, Jumat (19/2) malam.
Saragih menegaskan, tidak ada anggota TNI dan Polri yang terluka dalam baku tembak yang berlangsung sekitar dua setengah jam. Kontak tembak diawali penembakan oleh anggota KKSB ke prajurit TNI AU yang berjaga di bandara.
Perkuat Personel
Kontak tembak mulai terjadi sekitar pukul 09.20 WIT, kata Saragih seraya mengaku, anggota Polres Puncak dibantu TNI langsung memperkuat personel yang berjaga di bandara. Jenazah anggota KKSB itu, saat ini masih berada di Puskesmas Ilaga.
Kodap III dipimpin Egianus Kogoya yang wilayah operasinya berawal di Kabupaten Nduga, namun kini diduga sudah bergabung dengan kelompok KKSB lainnya di sekitar Kabupaten Puncak.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal menjelaskan awalnya anggota KKSB menembaki prajurit Paskhas yang bertugas di Bandara Ilaga hingga terjadi kontak senjata. Ia mengatakan anggota Polres Puncak dan TNI AD yang ada di Ilaga kemudian memperkuat anggota Paskhas.
Ketika ditanya kekuatan KKSB saat kontak senjata, Kamal mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterima tercatat lima anggota KKSB dengan menggunakan senjata laras pendek.
Selama bulan Februari tercatat dua warga sipil menjadi korban penganiayaan yang dilakukan KKSB di Kabupaten Puncak, yakni tanggal 9 Februari seorang tukang ojek dianiaya hingga meninggal dunia. Lalu, Selasa (16/2) seorang ibu rumah tangga mengalami luka-luka, setelah dianiaya KKSB yang berpura-pura hendak membeli di kiosnya yang menjual barang kelontongan.
Saragih menjelaskan, insiden pada Selasa (16/2) sekitar pukul 13.00 WIT, saat korban berada di rumah yang juga merangkap kios atau warung yang menjual aneka kelontong bersama Hendra Tennan. Saat itu, korban sedang melayani pembeli yang akan berbelanja di kiosnya, lalu datang tiga orang, dua di antaranya menyatakan ingin berbelanja.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Inilah Cara Pintar Menikmati Cokelat Tanpa Menganggu Diet Seimbang
- Agensi ADOR Gugat NewJeans untuk CegahTeken Kontrak Independen
- Marbot Masjid dan Guru Ngaji Seharusnya Mendapat BPJS Ketenagakerjaan
- Mike Ethan Kolaborasi dengan Mario Ginanjar Rilis Single ‘Dia Harus Tahu’
- Untuk Kenang Persahabatan, Nyoman Paul Hadirkan 'Alunan Mimpi'