Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KJRI Frankfurt Fasilitasi MoU Peningkatan Kapasitas Perawat Indonesia untuk Pasar Tenaga Kerja Sektor Kesehatan Jerman

Foto : Dok KJRI Frankfurt
A   A   A   Pengaturan Font

MoU tersebut akan mengintegrasikan program bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan kelas internasional Poltekkes dan berlaku untuk 4 tahun. Kedua MoU diharapkan dapat menjadi proyek percontohan integrasi bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes.

Dewan Perawat Jerman (Deutschen Pflegerat/DPR) memproyeksikan adanya 300 ribu kekosongan posisi perawat di Jerman hingga tahun 2030. Berdasarkan data terkini dari Badan Tenaga Kerja Jerman (Bundesagentur für Arbeit/BA), rasio antara pencari kerja dengan jumlah lowongan pekerjaan perawat di Jerman sangat rendah, yakni 0,58.

Dalam konteks wilayah, 3 (tiga) negara bagian wilayah kerja KJRI Frankfurt bahkan memiliki rasio yang lebih rendah dari rata-rata Jerman, yakni Bayern (rasio 0,37); Saarland (rasio 0,45); dan Baden-Württemberg (rasio 0,46).

Kelangkaan pasokan tenaga kesehatan dimaksud, mengakibatkan lamanya 1 (satu) lowongan perawat untuk dapat terisi (vacancy duration). Rata-rata vacancy duration profesi keperawatan di Jerman mencapai 184 hari. Durasi tersebut memburuk dibandingkan awal tahun 2022 yang mencapai 131 hari.

"Penyediaan kurikulum bahasa Jerman di bawah MoU antara Kementerian Kesehatan RI dengan Eurosearch Consultants GmbH dan Goethe Institut kiranya dapat menjadi modal penting bagi tenaga perawat Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing untuk dapat memenuhi kebutuhan perawat di Jerman nantinya. Kedua program dimaksud juga bertujuan untuk mendukung Triple win Program antara BP2MI dan (Bundesagentur für Arbeit /BA) yang disepakati pada 29 Desember 2020," pungkas Konjen RI Frankfurt, Acep Somantri. I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top