Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kawasan Industri - LG dan Foxconn Masuk dalam Pengembangan Tahap Kedua KIT Batang

KIT Batang Berdampak Positif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kehadiran industri-industri di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, akan membuka banyak lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan negara dari berbagai pos fiscal, seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, hingga Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu, dampak positif lainnya seperti penambahan devisa juga turut tercipta karena hampir semua industri yang masuk ke KIT Batang berorientasi ekspor.

"Juga yang berkaitan dengan neraca perdagangan kita akan menjadi baik karena ini hampir semuanya orientasinya adalah untuk ekspor," kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya usai meninjau proyek KCC Glass di KITB, Jawa Tengah, Rabu (8/6).

Saat ini, di KIT Batang, kata Presiden, konstruksi untuk pembangunan pabrik-pabrik sudah dimulai. "Iya ini kan sudah kita mulai dua tahun yang lalu. Kalau kita melihat seperti sekarang, konstruksi untuk pabrik-pabrik semuanya sudah dimulai, meskipun ini baru 8 persen, tetapi konstruksi itu sudah dimulai," ujar Presiden Jokowi.

Pada fase pertama, pemerintah telah membangun dan menyiapkan area seluas 450 hektare di KIT Batang yang seluruhnya telah digunakan berbagai industri mulai dari pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik. "Memang ini industri-industri raksasa yang di sini sehingga yang paling penting ini adalah bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar," ungkap Presiden Jokowi.

Dia mencontohkan jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk satu industri saja yakni industri baterai listrik terintegrasi (Konsorsium LG), mampu menyerap 20 ribu tenaga kerja.

Sementara itu, Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyebut total lahan di KIT Batang pada pengembangan tahap satu telah terjual habis dan kini sudah masuk pengembangan tahap kedua seluas 1.000 hektare (ha). Beberapa perusahaan yang masuk dalam pengembangan tahap kedua KIT Batang antara lain adalah LG dan Foxconn.

"Di kawasan ini kita sekarang masuk di 1.000 ha tahap kedua, di mana 1.000 ha tahap kedua ini ada LG sendiri masuk ke 275 ha. Kemudian, Foxconn juga masuk di tahap kedua, dan insya Allah, kalau memang dari Amerika ini positif masuk, tempatnya juga insya Allah di sini," katanya.

KIT Batang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan 4.300 ha dengan pembangunan yang dibagi ke dalam tiga fase. "Kami yakin 2023 akhir, menjelang 2024, target kami minimal 50 persen dari 4.300 ha di Batang ini juga akan terisi penuh," kata Bahlil.

Investasi Proyek

Sementara itu, Korsorsium LG yang bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Antam akan memproduksi baterai kendaraan listrik sebanyak 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun melalui investasi proyek grand package di KIT Batang, Jawa Tengah.

President LG Energy Solution, Lee Bang Soo, mengatakan proyek tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk mengembangkan kawasan industri Batang menjadi kawasan industri kendaraan listrik terpenting di Asia Tenggara di masa depan. "Proyek grand package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun," katanya.

Lee Bang Soo mengatakan proyek yang akan dibangun di lahan seluas 275 hektare itu akan menerapkan teknologi terbaru konsorsium LG. "Proyek grand package ini akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun ke depan," katanya.

Konsorsium LG akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang yang sejalan dengan tren ESG global. Konsorsium LG juga akan bekerja sama dengan Antam dan IBC untuk memproduksi baterai kendaraan listrik secara massal. Kedua pihak rencananya akan menandatangani kesepakatan joint venture (JV) pada September 2022.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top