Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Persahabatan Jenderal Kopassus dengan Mantan Musuhnya

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Saat dalam situasi perang keduanya saling berhadapan. Membunuh atau dibunuh. Namun, begitu perang usai, keduanya bersahabat. Saling menghormati.

Begitulah sejumput kisah persahabatan seorang jenderal Kopassus dengan mantan musuhnya di medan perang. Salah satu kisah persahabatan jenderal Kopassus dengan mantan musuhnya adalah kisah antara Jenderal (Purn) Hendropriyono dan Bong Kee Chok alias Yusuf Said.

Ketika terjadi gejolak konfrontasi terhadap Malaysia di era kepemimpinan Bung Karno, pasukan TNI disiagakan untuk siap berperang. Saat itu, Bong Kee Chok dilatih militer Indonesia untuk memerangi tentara Inggris yang memback up Malaysia.

Kemudian, Bong Kee Chok mendirikan Pasukan Gerilya Serawak (PGRS). Namun, konstelasi politik di Indonesia berubah, setelah peristiwa G30S PKI. Bung Karno jatuh. Lalu, Jenderal Soeharto naik. Rezim Soeharto pun menghentikan proyek konfrontasi terhadap Malaysia.

Nasib PGRS di bawah pimpinan Bong Kee Chok juga ikut berubah. Dari tadinya kawan, kemudian dianggap lawan. Bong Kee Chok dan pasukan PGRS diburu tentara Indonesia. Dicap kelompok komunis.

Pertempuran pun tak terhindarkan di belantara Kalimantan, di tepi tapal batas Indonesia-Malaysia. Hendropriyono, adalah salah satu perwira baret merah yang ditugaskan untuk memburu Bong Kee Chok. Kedua pasukan beberapa kali terlibat kontak tembak.

Tak hanya tentara Indonesia yang memburu Bong Kee Chok, tapi juga serdadu Malaysia. Sampai kemudian, sekitar tahun 1973, Bong Kee Chok keluar hutan. Lalu sepakat meneken perjanjian damai dengan pemerintah Malaysia.

Lama tak bertemu, sekitar tahun 2005, Hendropriyono yang telah pensiun dari TNI akhirnya bisa bertemu kembali dengan mantan musuhnya. Hendro bertemu Bong Kee Chok di Hotel Four Seasons Singapura. Tak ada bara dendam. Tidak ada pula, api permusuhan. Keduanya, bertemu sebagai dua orang sahabat. Keduanya saling menghormati. Sekaligus saling mengagumi. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top