Kisah Menteri yang Sisihkan Gaji dan Tunjangannya untuk Pesantren dan Anak Yatim Piatu
Menpan RB, Tjahjo Kumolo.
JAKARTA - Di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), Tjahjo Kumolo, politikus kelahiran Solo, Jawa Tengah, 1 Desember 1957 ini kembali dipercaya masuk kabinet. Ia dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
Dipundaknya, tugas besar mereformasi birokrasi dipanggul. Bukan tugas ringan. Apalagi Presiden Jokowi, ingin birokras Indonesia berkelas dunia. Birokrasi yang bekerja trengginas, cekatan dan profesional. Tidak berbelit-belit. Kini, satu tahun sudah Tjahjo Kumolo memanggul mandat sebagai Menpan RB. Reformasi birokrasi salah satu tugas besar yang harus dituntaskan Menteri Tjahjo sebagai Menpan.
"Bagi saya menjadi apapun, adalah lahan pengabdian. Tempat saya untuk memberi sumbangsih pada bangsa. Kepada masyarakat. Kepada Negara. Karenanya, saya tak pernah berpikir ambisi, setelah jadi menteri mau jadi apa. Cukup. bekerja sebaik mungkin. Sebagai pembantu presiden, saya hanya taat nurut instruksi. Itu filosofi kerja saya," kata Tjahjo saat berbincang dengan Koran Jakarta dalam satu kesempatan di ruang kerjanya, di Jakarta.
Tugas besar lainnya yang diemban Tjahjo masih terkait dengan reformasi birokrasi yakni menuntaskan penyederhanaan struktur birokrasi menjadi dua level. Penyederhanaan struktur birokrasi ini, adalah salah satu fokus Presiden Jokowi di periode keduanya. Menurut Tjahjo, penyederhanaan birokrasi adalah strategi, bukan tujuan dari reformasi birokrasi dan terkait hal lain dalam birokrasi.
"Penyederhanaan birokrasi digulirkan untuk membangun struktur birokrasi yang ringkas. Sehingga mesin birokrasi bisa bergerak lincah dalam melayani publik. Tidak lagi bertele-tele. Tidak lagi memakan waktu panjang. Sehingga iklim investasi dan pelayanan publik bisa dilayani dengan cepat, efektif dan efisien," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya