Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kipas Angin Itu Telah Merenggut Enam Nyawa Manusia

Foto : istimewa

Petugas memotong besi ruko yang terbakar dengan enam korban jiwa, Kamis (18/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Masyarakat harus berhati-hati dengan peralatan rumah tangga yang senantiasa dekat dengan anggota keluarga dan bahkan sering dipegang anak-anak, seperti kipas angin. Mengapa demikian? Betapa tidak, ternyata gara-gara kabel kipas anginlah enam nyawa manusia melayang.

Itu terjadi pada kebakaran ruko yang dijadikan tempat kos di Tambora, Jakarta Barat. Menurut Kepolisian sektor (Polsek) Tambora, Jakarta Barat, pemicu kebakaran indekos di Kelurahan Duri Selatan, pada Rabu (17/8) adalah korsleting kipas angin. "Karena yang punya kamar sudah kita periksa dan meninggalkan indekos itu jam lima pagi. Kemudian, dia lupa mencabut kipas angin. Jadi, kipas anginnya dalam keadaan nyala," kata Kapolsek Tambora, Kompol Rosana Albertina Labobardi Jakarta, Kamis (18/8).
Ia menjelaskan karena sambungan listrik masih tertancap ke stop kontak, terjadilah korsleting arus listrik yang menimbulkan percikan api di lantai dua indekos. Penyidik dari Polsek pun sudah memeriksa lokasi kebakaran untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat proses olah TKP, penyidik menemukan steker listrik di kipas angin itu masih tertancap di setop kontak. Untuk memperkuat temuan tersebut, polisi sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dua pemilik indekos, dua korban luka bakar, dan lima penghuni indekos. Ke depan, tidak menutup kemungkinan pihaknya memeriksa saksi lain guna mengungkap penyebab utama kebakaran tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat memotong terali besi penutup bagian luar lantai rumah toko (ruko) indekostersebut. "Kita buka sekaligus penertiban kaitannya dengan pemasangan terali besi rumah secara tertutup sehingga menyebabkan penghuni sulit menyelamatkan diri," kata Camat Tambora, Bambang Sutarna.
Beberapa petugas pemadam kebakaran dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memotong terali besi, termasuk tiga ruko yang berdempetan dengan bangunan yang sebelumnya terbakar. Mereka memotong setiap besi terali tersebut menggunakan gerinda dan alat pemotong lain. Bambang mengaku memahami tujuan warga memasangkan terali besi demi mencegah aksi pencurian dan tindak kriminal lain.
Namun di sisi lain, terali besi menyulitkan proses evakuasi jika terjadi kebakaran seperti kemarin. Ke depan dia akan memotong terali besi di setiap jendela bangunan bertingkat.
Bambang juga menyayangkan warga mengubah ruko menjadi tempat kos. Ini melanggar izin mendirikan bangunan.

Baca Juga :
Kebakaran Pasar Induk

Sedangkan, Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polri juga telah memeriksaruko untuk identifikasi. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka meneliti barang bukti untuk penyelidikan guna mencari penyebab utama kebakaran.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Taufik Ikhsan, mengatakan, sudah memanggil keluarga korban untuk mencocokan data diri dan DNA.Menurut Taufik, saat membesar, para korban tidak bisa menyelamatkan diri, tidak dapat keluar ruko. "Yang tewas ima menghuni lantai tiga dan satu tinggal di lantai empat," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top