Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kintsugi, Seni dan Filosofi Jepang yang Dapat Membantu Menghadapi Kegagalan

Foto : The Conversation/Shutterstock

Seni memperbaiki pot keramik yang pecah, Kintsugi.

A   A   A   Pengaturan Font

Ada banyak ajaran, praktik, dan filosofi yang dapat membantu kita menghadapi kekecewaan, menerima ketidaksempurnaan, dan tetap optimistis.

Ella Tennant, Keele University

Di usia 20-an dan 30-an, mungkin ada tekanan yang sangat besar untuk memenuhi ekspektasi masyarakat, keluarga, teman, dan bahkan ekspektasi diri sendiri. Banyak orang melihat ke belakang dan merasa kecewa karena mereka tidak mengambil kesempatan untuk bepergian lebih banyak. Orang lain mungkin membayangkan bahwa mereka akan lebih maju dalam karier atau hubungan pribadi mereka. Pada kenyataannya, hidup itu sulit dan kita mungkin menghadapi kemunduran (besar dan kecil) yang dapat menghancurkan impian kita, membuat kita merasa tidak berharga.

Perasaan gagal dapat membawa dampak mental yang berkepanjangan, namun hal tersebut tidak harus menghentikan langkah kita. Ada banyak ajaran, praktik, dan filosofi yang dapat membantu kita menghadapi kekecewaan, menerima ketidaksempurnaan, dan tetap optimis.

Salah satu praktik tersebut adalah bentuk seni Jepang kintsugi, yang berarti menyatu dengan emas. Seni ini telah menarik banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir baik sebagai teknik seni, pandangan dunia, maupun metafora tentang bagaimana kita dapat menjalani hidup.

Banyak bentuk seni Jepang yang dipengaruhi oleh filosofi Zen dan Mahayana, yang mengedepankan konsep penerimaan dan perenungan akan ketidaksempurnaan, serta perubahan dan ketidakkekalan segala sesuatu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top