Kinerja Keuangan PLN Diragukan

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menyampaikan laporan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2020. Dalam laporan tersebut, kinerja keuangan BUMN Ketenagalistrikan itu positif, bahkan laba bersihnya meningkat 1,6 trilliun rupiah dari 2019.

Hanya saja, laporan tersebut dipandang tak masuk akal lantaran tahun lalu konsumsi listrik turun karena pandemi Covid-19. Aktivitas ekonomi macet. Fakta lainnya, pertumbuhan ekonomi nasional tahun lalu terkontraksi cukup dalam.

Pengamat Ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamudin Daeng, meyakini tahun lalu PLN tak mungkin untung. Sebab, tahun lalu merupakan puncak pagebluk pandemi Covid-19. "Kalau untung itu sebuah keajaiban. Dengan demikian, pandemi Covid-19 ternyata bagus buat PLN," tegas Daeng kepada Koran Jakarta, Selasa (1/6).

Daeng beralasan, tahun lalu aktivitas industri turun, hampir semua mal dan industri ditutup. Padahal, penjualan terbesar datang dari Industri. Tak hanya itu, perusahaan plat merah itu juga menggratiskan listrik selama beberapa bulan. "Lalu, darimana datangnya uang PLN?" tanya Daeng.

Namun, dia menduga laporan kinerja keuangan yang dicatat sebagai pendapatan itu hanyalah berupa piutang semua yang belum tentu bisa ditagih. Hal lainnya, bisa saja berasal dari subsidi pemerintah akibat pandemi dan subsidi kelompok bawah. "Itu pun hanya akan dikompensasikan dengan cara lain oleh pemerintah," tambah Daeng.
Halaman Selanjutnya....