Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kinerja Berkelanjutan, Kredit UMKM Bank DKI Q2-2024 Tumbuh 22,78%

Foto : Istimewa

Nasabah UMKM Bank DKI

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Bank DKI mencatatkan Kinerja Bisnis yang positif sekaligus menunjukan dukungan menyeluruh pada aksi keuangan berkelanjutan. Melalui fokus meningkatkan portofolio Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sejalan dengan visi dan misi bank, perseroan mencatatkan kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 5,41 triliun rupiah rupiah atau tumbuh 22,78 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang tercatat sebesar 4,41 triliun rupiah rupiah.

Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta baru-baru ini mengatakan kredit dan pembiayaan segmen UMKM, yaitu kredit mikro pada kuartal II-2024 meningkat 27,99 persen menjadi 3,81 triliun rupiahdari sebelumnya 2,98 triliun rupiah. Begitu juga kredit Ritel yang meningkat 11,94 persen menjadi 1,60 triliun rupiah dari sebelumnya 1,43 triliun rupiah.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM itu mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11 persen dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024 yang tercatat sebesar 53,56 triliun rupiah.

Lebih lanjut Agus mengatakan untuk strategi ekspansi kredit, perseroan memprioritaskan pada penyaluran kredit secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM, dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal.

Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya mengadaptasikan strategi serta mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial untuk meningkatkan nilai secara jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tandasnya.

Sementara itu, untuk kredit dan pembiayaan konsumer pada posisi Juni 2024 tumbuh 9,05 persen menjadi sebesar 22,83 triliun rupiah dari sebelumnya 20,94 triliun rupiah. Sedangkan, kredit dan pembiayaan menengah tumbuh 12,40 persen menjadi sebesar 1,89 triliun rupiah dari sebelumnya 1,68 triliun rupiah.

Untuk kredit dan pembiayaan komersial (termasuk term loan) mencatat pertumbuhan 1,48 persen menjadi sebesar 23,41 triliun rupiah dari sebelumnya 23,07 triliun rupiah, seiring dengan strategi penyaluran kredit komersial yang dilakukan secara selektif kepada perusahaan bonafide multinasional dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan bagian dari ekosistem Bank DKI, khususnya perusahaan yang bergerak pada sektor perdagangan besar dan eceran.

"Kondisi tersebut mendorong pertumbuhan secara keseluruhan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank DKI per Juni 2024 mencapai 53,56 triliun rupiah meningkat 6,88 persen dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 50,11 triliun rupiah," katanya.

Pendapatan dan Beban Bunga

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan, pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2024 tumbuh 4,95 persen menjadi 2,77 triliun rupiah, dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar 2,64 triliun rupiah. Seiring tren peningkatan suku bunga perbankan, beban bunga Bank DKI juga meningkat 11,53 persen menjadi 1,43 triliun rupiah, dari sebelumnya 1,29 triliun rupiah.

"Tren kenaikan suku bunga, diantisipasi dengan strategi manajemen likuiditas diantaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana." jelas Romy.

Romy juga menyampaikan, di tengah berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer), Bank DKI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) periode Juni 2024 mencapai sebesar 65,18 triliun rupiah, terdiri atas Giro sebesar 12,48 triliun rupiah, Tabungan 10,99 triliun rupiah, dan Deposito 41,70 triliun rupiah.

Atas pencapaian itu, maka Loan to Deposit Ratio (LDR) naik ke level 82,16 persen dibanding sebelumya 75,06 persen. Sedangkan untuk rasio lainnya terjaga, ROE di 6,59 persen, ROA menjadi 1,11 persen dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) stabil di 87,02 persen.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, sampai dengan Juni 2024 kinerja bisnis Bank DKI masih dalam tren yang meningkat dengan mencatatkan peningkatan aset Bank DKI sebesar sebesar 0,34 persen menjadi 82,29 triliun rupiah dari sebelumnya 82,00 triliun rupiah.

Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspasi bisnis mendorong perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar 338,53 miliar rupiah.

Penyalur KUR

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan kalau pihaknya senantiasa mendukung sektor UMKM sebagai wujud pengimplementasian Visi dan Misi Perseroan, dengan turut serta sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Selain itu, Bank DKI juga menyediakan kemudahan akses atas pilihan produk dan layanan bagi pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan skala bisnis melalui kredit dan pembiayaan kepemilikan tempat usaha di pasar-pasar kelolaan Pemerintah Daerah.

Baca Juga :
Pacu Wirausaha Baru

Komitmen Bank DKI dalam mendukung sektor UMKM turut diwujudkan melalui sinergi bersama dengan Perumda Pasar Jaya, Bank DKI telah menjalankan program digitalisasi pasar di bawah kelolaan Perumda Pasar Jaya, yang memungkinkan pedagang dan pembeli dalam ekosistem pasar, menggunakan akses layanan digital melalui QRIS untuk pembayaran transaksi jual beli.

Bank DKI juga menyediakan akses pembayaran iuran dan retribusi pasar yang dapat dilakukan melalui JakOne Mobile Bank DKI. Adapun sinergi tersebut telah teralisasi di sejumlah pasar di Jakarta, seperti Pasar Santa, Pasar Rumput, Pasar Kedoya, Pasar Koja, Perumnas Klender, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Ciracas serta Pasar Kramat Jati.

Selain upaya mengembangkan skala bisnis bagi pelaku UMKM melalui penyaluran kredit dan pembiayaan, dukungan Bank DKI terhadap UMKM turut diwujudkan melalui sejumlah program CSR, diantaranya penyediaan sarana dan prasarana penunjang usaha maupun renovasi di sejumlah lokasi diantaranya di bawah naungan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan, Rusunawa Nagrak, Pujasera Nyi Ageng Serang, dan RSUD Mampang Prapatan.

Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) Bank DKI juga disalurkan untuk program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga pensiunan Bank DKI layak bantu (PROBAHTERA). Sehingga, sampai dengan Juni 2024, Bank DKI telah menyalurkan program CSR bagi UMKM senilai 338 juta rupiah.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top