Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - BUMN Khazanah Malaysia Sedang Mengalami Keterpurukan

Kinerja 20 BUMN Bisa Saingi BUMN Malaysia dan Singapura

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kinerja 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau menjadi perusahaan terbuka (Tbk) mampu menopang pertumbuhan pendapatan (revenue) dan total aset yang cukup bersaing dengan BUMN di negeri tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

"Performa 20 BUMN yang sudah listed di pasar modal mampu menopang pertumbuhan revenue dan total aset yang cukup bersaing dibandingkan BUMN di Malaysia dan Singapura," kata Managing Director Lembaga Management (LM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Toto Pranoto, di Jakarta, Rabu (13/3).

Pertumbuhan aset BUMN pada 2018 mencapai 8.092 triliun rupiah, tumbuh 12,23 persen, dibandingkan dengan 2017 sebesar 7.210 triliun rupiah. Potret lain mengenai kinerja operasional BUMN secara agregat cukup memuaskan dilihat dari pertumbuhan ekuitas, yakni tumbuh sebesar 4,16 persen menjadi 2.479 triliun rupiah pada 2018, dibandingkan 2017 sebesar 2.380 triliun rupiah.

Toto menyebut kinerja BUMN Malaysia Khazanah justru mengalami penurunan, terutama pada 2018. Penurunan kinerja itu ditengarai akibat perubahan kondisi fundamental perusahaan yang kurang baik, volatilitas pasar, dan faktor perubahan regulasi. "Pada tahun tersebut (2018) untuk pertama kalinya Khazanah mencatatkan kerugian 6,3 miliar ringgit Malaysia atau sekitar 1,5 miliar dollar AS (sekitar 21 triliun rupiah)," katanya.

Dalam kondisi bisnis dan daya saing global yang cukup memberikan tekanan di berbagai bidang, misalnya dipengaruhi perang dagang AS dan Tiongkok, Khazanah sedang berada dalam keterpurukannya. Jika melihat kondisi perekonomian Malaysia, penurunan kinerja Khazanah disebabkan perubahan fundamental yang kurang baik, volatilitas pasar yang meningkat, dan dipengaruhi adanya faktor perubahan regulasi.

Singapura Stabil

Sementara itu, kinerja BUMN Singapura Temasek sepanjang 2018 masih relatif stabil dan bisnisnya terus meningkat. "Kunci keberhasilan yang terlihat dari Temasek antara lain dipengaruhi portofolio yang terdiversifikasi di seluruh dunia, otonomi penuh pada model manajemen holding investasi, dan sudah memiliki talent management yang baik," papar Toto.

Menurut Toto, BUMN Indonesia bertahan dengan model pengembangan sisi komersial dan non profit oriented dalam pembangunan dan pelayanan publik, maupun sebagai pioneering pada sektor tertentu. Ini dapat menunjukkan bahwa sistem pengembangan BUMN perlu menyesuaikan dengan natural condition bisnis di suatu negara.

Sedangkan Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), Marciano H Herman, menjelaskan pada tahun ini penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) masih tergantung pada hasil pemilihan umum nanti.

Namun, diharapkan semua bisa berjalan baik sehingga IPO pun bisa langsung marak. "Secara stastistik setiap tahun politik itu setahun sebelumnya terjadi gejolak, karena masih ada ketidakpastian. Begitu pemilu selesai pada April nanti maka IPO akan langsung kencang," kata dia.

yni/AR-3

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top