Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kim Jong Un Kunjungi Wilayah yang Dilanda Banjir di Korea Utara

Foto : FRANCE24/STR/KCNA via KNS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) memeriksa proyek rehabilitasi di wilayah yang dilanda banjir di negaranya pada 29 September 2024, menurut kantor berita resmi KCNA yang menerbitkan gambar tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi daerah-daerah yang rusak akibat banjir di negara itu dan memerintahkan tindakan cepat untuk membangun kembali rumah-rumah, media pemerintah melaporkan pada hari Senin (30/9).

Korea Utara mengalami hujan lebat yang memecahkan rekor pada akhir Juli yang menewaskan sejumlah orang, membanjiri rumah-rumah, dan merendam sebagian besar lahan pertanian di wilayah utara dekat Tiongkok.

Ribuan korban banjir yang mengungsi direlokasi ke fasilitas di ibu kota sementara rumah mereka dibangun kembali.

Saat mengunjungi lokasi konstruksi, Kim memerintahkan para pekerja "untuk meringankan penderitaan korban banjir sedini mungkin," menurut kantor berita resmi KCNA.

Foto-foto dari KCNA menunjukkan Kim berjalan melalui lokasi berlumpur dan berbicara dengan para pejabat di depan bangunan yang baru dibangun sebagian.

Ini merupakan kunjungannya yang ketiga ke daerah yang dilanda banjir. Sebelumnya, ia terlihat menggendong anak-anak, memeriksa kerusakan akibat perahu karet, dan berkendara melewati banjir dengan kendaraan mewahnya.

Tawaran dukungan internasional telah mengalir sejak berita bencana banjir pertama kali muncul, termasuk dari Korea Selatan yang menawarkan bantuan melalui Palang Merah Korea meskipun hubungan kedua negara sedang tegang.

Presiden Russia Vladimir Putin juga menawarkan "dukungan kemanusiaan langsung" untuk membantu upaya pemulihannya.

Kim telah menyampaikan rasa terima kasih atas tawaran bantuan namun menolak menerima bantuan asing apa pun, dan mengatakan bahwa upaya pemulihan negara akan "sepenuhnya didasarkan pada kemandirian", menurut KCNA.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top