Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Korut Berikrar Hentikan Uji Coba Nuklir dan Misil

Kim Janjikan Reformasi Ekonomi

Foto : AFP/KIM Won Jin

Janji Kim l Warga Pyongyang menyaksikan televisi yang menyiarkan berita tentang janji pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang akan menghentikan uji coba bom nuklir dan peluncuran misil balistik pada Sabtu (21/4). Janji Kim disampaikan beberapa hari sebelum dilaksanakan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada 27 April.

A   A   A   Pengaturan Font

Setelahberjanji untuk menghentikan program persenjataan nuklirnya, pemimpin Korut, Kim Jong-un, berjanji akan melakukan reformasi ekonomi di negaranya agar Korut bisa kembali bangkit dari keterpurukan.

SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, diwartakan pada Minggu (22/4) telah berjanji akan melakukan reformasi ekonomi sosialis di negaranya. Janji reformasi itu disebut sejumlah analis politik akan mirip gaya reformasi ekonomi di Tiongkok, negara sekutu satu-satunya dari Korut.

"Haluan strategis terbaru dari Partai Pekerja Korut adalah reformasi ekonomi sosialis," kata Kim pada pidato yang disampaikannya pada Sabtu (21/4) seperti dikutip dari kantor berita KCNA.

Janji Kim disampaikan bersamaan dengan pengumuman bahwa Korut telah menyelesaikan pengembangan persenjataan nuklirnya sehingga uji coba bom atom maupun peluncuran misil sudah tak perlu dilakukan lagi. Tak hanya itu. Kim juga memastikan bahwa lokasi uji coba nuklir di Punggye-ri akan dibongkar untuk memastikan tak akan lagi terjadi uji coba ledakan nuklir.

Perekonomian Korut terpuruk selama beberapa dekade karena salah urus. Kondisi perekonomian kian melorot setelahUni Soviet menghentikan dukungan keuangan setelah Negara Beruang Merah itu bubar.

Perekonomian Korut sempat bangkit saat dipegang Kim ketika pasarnya membuka diri pada 2016. Namun kemudian melorot lagi setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberlakukan sanksi atas ekspor batu bara, ikan dan tekstil dari Korut setelah Pyongyang gencar melakukan pengembangan program nuklir.

Keterpurukan perekonomian Korut diperparah oleh kondisi kekurangan bahan makanan yang bisa mengisi perut warganya serta pasokan energi. Sejumlah pakar menyebut sekitar 40 persen populasi di Korut mengalami kekurangan gizi dan kota-kota dalam keadaan tanpa listrik karena tak adanya ketersediaan energi listrik.

Perubahan sikap Kim diduga terjadi setelah ia melakukan kunjungan rahasia ke Beijing, Tiongkok, beberapa pekan lalu. Saat berada di Beijing, Kim mengaku amat terpukau dengan keberhasilan yang diraih Tiongkok dan ia bertekad untuk secepatnya mengadopsi revolusi industri ke-4 dan melakukan transformasi bidang teknologi digital agar perekonomiannya bisa bangkit.

Dipuji Trump

Pada bagian lain, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyambut janji Kim Jong-un untuk menghentikan uji coba nuklir dan misil balistik. Janji Kim itu disampaikan pada Sabtu pekan lalu, sebelum Trump dan Kim melakukan pertemuan tingkat tinggi yang dijadwalkan berlangsung pada pengunjung Mei nanti.

"Ini merupakan kabar amat baik bagi Korut dan dunia. Sebuah progres luar biasa," cuit Trump di media sosial Twitter.

Pernyataan Kim juga disambut Seoul dan menyebut bahwa janji Kim sebagai sebuah progres amat berarti bagi denuklirisasi di Semenanjung Korea. Pada 27 April ini, Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, akan bertemu dengan Kim Jong-un dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi antar-Korea di zona demiliterisasi perbatasan dua Korea.

Pertemuan Moon dan Kim itu akan fokus membahas denuklirisasi dan diakhirinya Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top