Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Kiat Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Persuasif

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, mulai bulan lalu saya ditempatkan di tim sales dengan target khusus. Saya sangat antusias dan bersemangat untuk mencapai target, namun saya sadari pengalaman saya sangat minim. Leader saya menyampaikan tentang pentingnya memiliki kemampuan komunikasi persuasif. Mohon tips-tipsnya Bu Rossa.

Jawaban:

Komunikasi persuasif berarti menyampaikan pesan yang sifatnya membujuk orang lain atau audiens sasaran. Tujuannya, agar orang tersebut berubah atau terpengaruh mengikuti keinginan komunikator secara kepercayaan maupun sikapnya.

Melakukan komunikasi persuasif bisa dikatakan gampang-gampang susah, karena kita harus membuat orang lain yakin dengan apa yang kita katakan agar mereka bisa dengan senang hati mengikutinya. Namun tak jarang penolakan pun terjadi, termasuk resistensi dari mereka yang sedang kita coba persuasikan.

Berikut kiat-kiat untuk meningkatkan keterampilan komunikasi persuasif.

1. Kenali diri sendiri

Hal pertama yang perlu diperhatikan juga dalam melakukan komunikasi persuasif adalah mengenali diri sendiri dan menyadari bagaimana level kemampuan yang dimiliki. Secara garis besar, ada tiga kategori dalam konteks kemampuan, yaitu profesional, kepemimpinan, dan eksekutif. Perbedaan ketiganya terletak pada apa yang dikomunikasikan kepada audiens.

Pertama, secara profesional berarti kamu mampu melakukan komunikasi persuasif yang membuat audiens mau mendengarkan pesan yang Anda coba sampaikan. Kedua, komunikasi persuasif dalam level kepemimpinan berarti Anda mampu mengajak audiens untuk peduli tentang pesan yang disampaikan. Ketiga, level eksekutif berarti komunikasi persuasif yang Anda lakukan mampu membuat audiens bertindak, atau melakukan sesuatu. Karena itu, penting untuk mengenali diri kalian dan cara berkomunikasi. Jangan sungkan juga untuk terus bertanya dan meminta masukan dari orang lain.

2. Jujur

Terlepas dari apapun yang kamu tawarkan, coba selalu jujur dengan apa yang kamu katakan pada saat melakukan komunikasi persuasif. Banyak yang menganggap sales dengan stereotip negatif. Entah itu barang nyatanya tidak sesuai dengan yang ditawarkan, benefit tidak sebanyak yang ditawarkan, dan lain sebagainya. Sebisa mungkin, jelaskan apa yang kamu tawarkan dengan baik serta apa-apa saja keunggulan sebenarnya.

Persuasi tidak sama dengan menipu, sampai orang tersebut membuat pilihan yang sebenarnya tidak ia sukai. Coba hindarkan pikiran kita dari stereotip negatif tersebut.

Mengutip dari IFP, membangun kepercayaan dalam komunikasi adalah hal krusial. Salah satu caranya dengan membangun kredibilitas. Jadi, tunjukkan kredibilitas Anda agar komunikasi berjalan efektif.

3. Fokus bagaimana membantu orang lain

Pada saat mencoba komunikasi persuasif, fokus pada melihat apa kebutuhan seseorang dan membantu mereka menghadapi hal tersebut. Fokus sebelumnya yang tertuju kepada bagaimana cara mereka mengikuti Anda, coba dihilangkan.

Lihat apa tujuan dan kebutuhan orang tersebut, serta bagaimana hal yang Anda tawarkan bisa membantu mereka.

4. Konteks yang berbobot

Tawarkan juga konteks dari apa yang Anda komunikasikan. Jelaskan sedetail mungkin agar lebih meyakinkan orang lain atau audiens Anda Misalnya hal-hal rinci, hasil penelitian, pendapat ahli atau tokoh tertentu, dan sebagainya terkait apa yang Anda tawarkan.

Pastikan apa yang Anda jual itu bernilai dan tidak bisa dianggap remeh. Jadi, komunikasi persuasif yang kamu lakukan bisa menarik lebih banyak orang.

5. Perubahan apa yang
diinginkan?

Sebelum lebih lanjut menawarkan produk pada target, coba pikirkan apa yang mereka inginkan. Dikutip dari Learning Mind, sebelum berkomunikasi, Anda harus tahu dulu siapa mereka dan apa yang diinginkan.

Apakah Anda ingin dia mendapat pemikiran baru, atau ingin dia melakukan suatu tindakan tertentu dan membeli sesuatu? Dengan mengerti perubahan yang diharapkan, cara komunikasi persuasif yang Anda lakukan pun bisa menyesuaikan.

Lain halnya jika tujuan Anda adalah agar orang tersebut membeli apa yang Anda tawarkan. Anda bisa menjelaskan keunggulan dan alasan mengapa orang tersebut harus membeli produk Anda.

6. Berikan pertanyaan
"open ended"

Dibanding terus menerus mendoktrin serta memaksa orang lain menyetujui apa yang Anda tawarkan, coba lontarkan pertanyaan yang membuat mereka ikut berpikir. Tanpa menawarkan secara langsung, komunikasi persuasif juga bisa berjalan.

Hindari pertanyaan close ended yang jawabannya hanya "ya" dan "tidak". Sebaiknya, tanyakan pertanyaan open ended, yaitu pertanyaan dengan variasi jawaban.

7.Siap hadapi penolakan

Ketika melakukan komunikasi persuasif dan mengalami penolakan, coba cari tahu apa yang membuat orang tersebut menolak penawaran Anda. Apakah karena ia sudah pernah kecewa sebelumnya, tidak puas dengan apa yang Anda tawarkan, atau hal-hal lainnya?

Dengan begitu, Anda bisa memahami dan belajar apa yang sebaiknya dilakukan agar komunikasi persuasif selanjutnya berhasil.

8. Dukung dengan fakta dan data

Melansir dari Pumble, komunikasi persuasif mendukung ide-ide yang disertai dengan fakta juga contoh yang relevan. Anda bisa mendukung poin-poin yang kamu berikan dengan menyertakan flyer berisi pesan yang persuasif juga contoh dari keberhasilan ide tersebut.

9. Lakukan apa yang Anda katakan

Jangan berlebihan dalam menyampaikan ide dan fokus kepada transparansi dari komunikasi yang Anda lakukan. Mengutip dari Pumble, seorang komunikator yang baik tidak membutuhkan begitu banyak kata-kata untuk menyampaikan pesan mereka. Fokuslah pada aksi atau tindakan yang sesuai dengan kata-kata atau ide Anda.

10. Percaya diri dan terus belajar

Kurang percaya diri akan terlihat dari postur, gestur tubuh, dan kebiasaan-kebiasaan yang Anda lakukan. Jika Anda saja tidak percaya diri, bagaimana audiens akan mempercayai kata-kata Anda?

Mengutip Learning Mind, dengan kepercayaan diri kamu akan mendapat respons lebih baik dari audiens. Komunikasi persuasif perlu terus diasah dan dilatih, agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Coba untuk mendengar, memahami, dan mencocokkan kebutuhan audiens Anda.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top