Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Kiat Mengubah Stres Kerja Karyawan Menjadi Positif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, perusahaan tempat saya bekerja menerapkan target kerja yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Masing-masing karyawan juga menerima beban kerja tambahan karena sebagian rekan kerjanya telah diberhentikan karena krisis akibat pandemi.
Saat ini cukup banyak karyawan yang mengalami stres dan penurunan kinerja. Mohon advisnya Bu Rossa, bagaimana caranya agar stres dapat diatasi sehingga performa bisa diperbaiki.

Jawaban:
Stres seringkali dianggap sebagai sesuatu yang negatif dan penuh stigma. Karyawan yang mengalami stres sering dianggap lemah tak berdaya. Hal ini bisa menjadi masalah jika direspons secara berlebihan.
Jika karyawan gagal pada satu tugas dan tidak diimbangi apresiasi serta umpan balik konstruktif, bisa berujung pada rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menarik diri dari semua tugas dan tanggung jawab.
Sebagai HR manager yang berhadapan langsung dengan para karyawan, ada beberapa kiat yang bisa diterapkan agar stres kerja karyawan bisa dikelola menjadi lebih positif dan bermanfaat.

1. Kembangkan Kesadaran Diri yang Mereka Miliki
Tentunya Anda bisa menanyakan terlebih dahulu hal-hal apa yang menjadi penyebab stres kerja karyawan. Jika hal tersebut berhubungan dengan kemampuan bekerja, Anda wajib memotivasi mereka dengan mengembangkan kesadaran diri.
Ajak mereka untuk menggali hal apa yang bisa diatasi serta diperbaiki. Anda bisa mengingatkan kenapa mereka diterima sebagai karyawan alias nilai positif dan kekuatan yang mereka miliki. Selalu ajak mereka untuk melanjutkan kesempatan yang masih dimiliki dan memberikan mereka ruang untuk mengeksplorasi hal baru.

2. Berikan Mereka Ruang untuk Berkreasi
Karyawan yang mengalami stres kerja bisa jadi merasa terkekang dan tidak memiliki ruang untuk berekspresi. Tugas harus tuntas seperti apa adanya dan sebagainya.
Sebagai atasan dan HR yang peduli, Anda bisa 'menantang' mereka untuk melakukan pekerjaan sesuai cara mereka pribadi. Namun tentu saja Anda harus memberikan tenggat waktu serta objektif yang sesuai dan bisa diukur agar mereka tidak salah paham. Selain itu, selalu ingatkan bahwa mereka bisa belajar hal baru jika mereka ingin.
Role marketing mungkin menyenangkan, tapi bagaimana bila ternyata mereka ingin menjadi sales? Jangan ragu, coba eksplorasi kekuatan tersebut. Apalagi jika Anda adalah startup yang agile dan versatile.

3. Memeriksa dan Bertindak Berdasarkan Prioritas
Mungkin Anda bisa melihat kembali pekerjaan karyawan Anda. Apakah saling bertumpuk dan umumnya tidak terlalu prioritas? Karyawan bisa jadi mengalami stres karena pekerjaan tiada akhir.
Sudah saatnya Anda mengajak meeting dan menentukan objektif sesuai urutan prioritas lalu delegasikan tugas dengan tepat sesuai kemampuan masing-masing karyawan. Dengan begini, Anda bisa menerapkan hukum Pareto: 20 persen yang paling terbaik untuk mendapatkan 80 persen hasil maksimal. Stres kerja pun tidak lagi menghantui karyawan.

4. Ajak untuk Menemukan Peluang Baru
Hal ini umumnya bisa dilakukan kepada tim yang bertugas secara administratif atau pekerjaan repetitif. Apakah kira-kira ada inovasi untuk mempermudah pekerjaan mereka?
Tidak bisa dibohongi bila pekerjaan yang membosankan bisa menjadi faktor stres kerja pada karyawan. Sudah saatnya Anda memicu mereka untuk mengembangkan cara kerjanya agar lebih efektif. Jangan lupa untuk berdiskusi terkait keputusan mereka untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan mereka.

5. Asah Mereka dengan Kemampuan Pemecahan Masalah
Stres kerja karyawan juga muncul karena menghadapi jalan buntu. Jika mereka mengeluh, jangan langsung diiyakan. Namun, Anda bisa berdiskusi dan breaking down masalah yang dihadapi. Analisis SWOT akan sangat membantu karena karyawan bisa menganalisis apa saja sumber daya yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Stres kerja yang seperti ini memblokir pikiran positif dan kesempatan bagus untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga jika Anda memfasilitasi mereka, tentulah mereka akan lebih mampu mengasah otak dengan tajam. Di kemudian hari, mereka akan berterima kasih kepada Anda karena telah membantu mereka menjadi pribadi yang kritis dan analitis!

6. Pahami dan Berikan Inspirasi Bahwa Kita Bisa Mengatasinya Bersama
Frustasi adalah hal yang wajar. Namun semua orang ingin bahwa frustrasinya dipahami atau diterima. Anda sebagai atasan sebaiknya tidak semerta-merta memberikan mereka waktu cuti libur, karena belum tentu hal itu bisa menyelesaikan masalah psikologis yang sesungguhnya. Namun Anda bisa memberikan motivasi bahwa Anda siap membantu mengatasi masalah bersama.

7. Kembangkan Strategi untuk Mengatasi Stres Kerja Karyawan
Langkah terakhir tentulah dengan menyelesaikan masalah tersebut secara efisien. Stres kerja karyawan tidak hanya muncul karena pekerjaan, tetapi bisa jadi masalah yang tidak terlihat seperti keluarga atau mental lainnya.
Jika seperti ini, konseling psikologi online seperti dalam layanan employee assistance program akan sangat menjadi tepat guna. Tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi psikolog juga akan memberikan keterampilan penyelesaian masalah yang sesuai dengan karakter masing-masing karyawan. Dengan begini, karyawan bisa mengatasi masalah secara mandiri dan tidak mengganggu pekerjaan mereka.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top