Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kiat Mempersiapkan Mental Anak Selama Puasa Ramadan

Foto : ISTIMEWA

anak saat puasa

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pada bulan Ramadan tentunya banyak nilai-nilai baik yang penting diajarkan atau dilatihkan ke anak. Salah satu aktivitas utama yang dilakukan di bulan ini adalah berpuasa yang memiliki banyak nilai filosofis kebaikan terutama dalam hal mengontrol diri yang tentunya sangat butuh dilatih sedari dini.

Secara umum tidak ada aturan baku untuk anak usia dini dalam kewajiban mengikuti ibadah puasa. Akan tetapi mereka bisa mulai berlatih melakukan ibadah puasa sesuai dengan kemampuannya dan tentunya sangat perlu bantuan dan dukungan dari orang tua.

Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi., bagi anak-anak tujuan utama berpuasa adalah merasakan rasa senang melewati Bulan Ramadan. Suasana ini perlu diciptakan agar tumbuh rasa cinta mereka dalam melewati semua proses ibadah yang terjadi di bulan ini.

"Perbanyak diskusi, nonton, ataupun membaca buku-buku yang bisa membantu anak memahami keistimewaan Bulan Ramadhan dengan menyenangkan sehingga semua yang mereka lakukan tanpa paksaan dan bertumbuh dari rasa cinta, seru, dan semangat dalam menjalani Bulan Ramadhan," ujar dia melalui siaran pers Jumat (31/3).

Saskya menambahkan ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan dalam rangka melatih anak berpuasa adalah sebagai berikut. Pertama mulai mengenalkan anak tentang keistimewaan bulan Ramadan, caranya dengan menceritakan nilai-nilai atau kegiatan yang menyenangkan dan bisa dilakukan bersama-sama. "Orang tua bisa melakukan ini melalui diskusi, membacakan buku cerita, ataupun menonton video," kata dia.

Kedua orang tua perlu melibatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan dalam menyambut Ramadan. Misalnya mendekorasi rumah, memilih menu-menu makanan selama bulan puasa, termasuk snack untuk sahur atau iftar yang disukai anak-anak.

Ketiga membuat bucket list aktivitas dan misi yang bisa dilakukan selama Ramadan. Agar lebih menyenangkan bisa dibuat poster dengan stamp atau stiker yang menandakan mereka sudah menyelesaikan misi-misi tersebut.

"Contohnya jumlah hari berpuasa, berbuka dengan snack favorit, membantu menyiapkan sahur, melakukan sedekah, ngabuburit dengan melakukan hal yang mereka inginkan, shalat tarawih, dan lainnya," jelas Saskya.

Keempat mulai pelan dan perlahan untuk durasi berpuasa anak. Bagi yang sudah lebih besar rata-rata sekitar 7-9 tahun bisa mencoba untuk melakukan setengah hari berpuasa, usia di bawahnya bisa hanya beberapa jam saja.

Kelima Saskya menyarankan untuk memberi anak dukungan emosional saat menahan lapar, haus, bosan, dan rasa kesal. Bantu anak untuk lebih merasa nyaman dan mencari kegiatan distraksi untuk membantu mereka menjalankan latihan berpuasa. Misalnya bermain board games, jalan-jalan, dan lainnya.

Keenam jangan lupa untuk memuji proses yang dilakukan anak selama melakukan usaha berlatih berpuasa. Ketujuh anak perlu diajak untuk membuat rencana selebrasi Idul Fitri atau Lebaran untuk menambah semangat mereka menjalani dan melewati Ramadan.

Tantangan Melalui Instagram

Head of Marketing Sari Murni GroupBernando Pardamean mengatakan, perilaku anak-anak tidak akan jauh dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Keluarga adalah elemen dasar dalam menancapkan psikologis anak.

"Kedekatan emosional anak dengan orang tua, dengan saudara kandung adalah kunci dalam menggembleng mental anak. Dan bulan puasa adalah momen yang harus dimanfaatkan keluarga dalam mendidik mental anak," kata dia.

Ia menambahkan Sari Murni Group sangat mendukung adanya keterikatan yang kuat antara anak dengan orang tua. Hal ini dibuktikan dengan mengadakan challenge #PuasaBarengMomogi untuk mendukung orang tua mengajarkan anak puasa agar lebih menyenangkan. Info selengkapnya bisa kunjungi Instagram @mowmowlagi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top