Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Kiat Melamar Kerja Setelah "Career Break"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:
Bu Rossa, enam bulan yang lalu saya memutuskan untuk rehat dari pekerjaan karena merasa pekerjaan saya sebelumnya tidak sesuai dengan passion saya. Saya ingin lebih menekuni hobi fotografi dan berencana berkarier sesuai dengan minat saya ini.
Sekarang saya sudah fresh dan merasa siap untuk berkarier lagi, namun saya bingung bagaimana memulainya. Mohon tips-tips untuk melamar kerja setelah career break.

Jawaban:
Apaitu career break atau jeda karier? Dalam perjalanan karier, mungkin saja ada waktu di mana Anda merasa perlu rehat atau jeda sejenak. Masa rehat dan tidak bekerja tersebut yang dinamakan career break atau jeda karier. Alasan rehatnya bisa jadi untuk berlibur sejenak, atau bahkan mengeksplorasi peluang karier baru.
Meskipun seseorang memutuskan rehat kerja untuk alasan personal maupun profesional, perasaan khawatir akan kelanjutan karier setelah keputusan tersebut terbilang normal. Bahkan, kerap kali jeda karier dikhawatirkan menjadi hambatan untuk mendapatkan pekerjaan baru nantinya. Sebab, banyak yang beranggapan akan lebih mudah mendapatkan posisi baru jika masih memiliki pekerjaan sebelumnya.

Apakah Hal Ini akan Menghambat untuk Dapat Pekerjaan Baru?
Seiring berjalannya waktu, pandangan industri karier mengenai hal ini telah mengalami perubahan. Perubahan ini artinya, perekrut menjadi lebih fleksibel dan memperhatikan kebutuhan orang yang disasar atau people-oriented sehingga akan memberi Anda kesempatan penuh untuk menjelaskan rencana karier yang ingin diraih, atau alasan adanya masa rehat kerja di resume Anda.

Bagaimana Cara Melamar Kerja Setelah Jeda Karier?
Periode rehat tidak seharusnya menjadi hambatan untuk mendapat pekerjaan baru. Namun, bagi sebagian perekrut dapat menjadi sebuah tanda peringatan mengenai kandidat tersebut.
Setelah melewati jeda karier, luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana Anda akan merepresentasikan pengalaman jeda karier ini menjadi nilai plus yang dapat dihargai perekrut.
Pertama-tama, pikirkan pengalamanmu, lalu tentukan pelajaran baru apa yang kamu dapatkan atau kemampuan apa yang terasah setelah rehat tersebut.
Misalnya (1) dengan alasan berhenti kerja untuk mengurus anak, saya kemudian berkesempatan meningkatkan kemampuan mengelola waktu dan berkomunikasi, (2) setelah travelling, saya belajar untuk meningkatkan ketahanan diri dalam situasi apapun, (3) dan pengalaman menempuh studi lanjutan membuat saya memahami pentingnya memprioritaskan tugas yang perlu dikerjakan.

Benefit Rehat Kerja
Rasa takut dan khawatir akan ketidaktentuan membuat banyak dari kita enggan melakukan perubahan dalam karier. Padahal, pada kenyataannya, jeda karier dapat memberikan banyak manfaat positif.
Isi rehat kerja dengan membuat perubahan yang terarah dan bermakna, mempererat hubungan dengan orang terdekat, beristirahat dan menyegarkan fisik dan psikis kembali tanpa beban merasa bersalah, atau bahkan mencoba meraih target dan tantangan baru. Ini artinya Anda rehat kerja dengan rasa bangga dan percaya diri yang meningkat.
Dengan demikian Anda dapat memahami bahwa rehat ini akan memperkaya kesejahteraan mental dan masa depan karier Anda.
Keuntungan utama dari rehat kerja adalah Anda dapat sedikit menarik napas lega dari padatnya kehidupan kerja Anda. Ibarat gadget yang terus beroperasi, rehat di sini berperan sebagai kesempatan recharge bagimu. Setelahnya, Anda bisa menjadi lebih fit untuk kembali kerja dan menghadapi berbagai tantangan baru.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top