Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Khofifah Dorong UMKM Berkembang dalam Ekosistem Digital

Foto : Istimewa

Kontribusi sektor UMKM pada PDRB Jawa Timur memiliki persentase 58,4 persen pada akhir 2022 lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Minggu (8/10) mengajak seluruh elemen strategis di Jatim untuk terus memberikan penguatan lewat pendampingan untuk mendorong UMKM naik kelas.

"PR kita berikutnya, bagaimana mendekatkan pelaku UMKM dengan digital IT dan ekosistem digital lainnya. Untuk itu, saya mohon kepada semuanya yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendampingan dan kemampuan untuk bisa mendorong tumbuh kembang UMKM agar cepat naik kelas," ujarnya saat menutup gelaran Jatim Fest 2023 di Jatim International Expo, Surabaya.

Menurut Khofifah, itu penting dilakukan mengingat kontribusi sektor UMKM pada PDRB Jatim memiliki persentase 58,4 persen pada akhir 2022 lalu.

"Jika produk K-UMKM terus ditumbuh kembangkan, maka kurator-kurator juga bisa dilatih agar bisa diberikan sertifikasi. Seperti yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) yang kemudian dikuatkan oleh berbagai perguruan tinggi lainnya juga ikut memberikan pelatihan-pelatihan bagi calon-calon kurator tersertifikasi.

Ia juga menyebutkan, produk-produk K-UMKM juga harus diperhatikan sertifikasi halalnya. Sebab nantinya ketika ada market yang besar membutuhkan, maka mereka sudah memiliki produk yang layak untuk mengakses market lebih luas, lebih besar dengan quality control yang terstandarisasi.

"Bagaimana produk-produk ini terverifikasi sebagai produk halal menjadi penting. Karena kebutuhan untuk menguatkan sertifikasi produk halal ini tidak bisa serta-merta entry data lewat sistem online saja," tegasnya.

Khofifah mengatakan, hal tersebut menjadi perhatian, sebab ada beberapa produk khususnya makanan dan minuman yang membutuhkan syarat penelitian laboratorium guna mendapatkan sertifikasi halal. Sedangkan laboratorium yang ada belum cukup untuk bisa memberikan percepatan secara lebih signifikan.

"Sebetulnya sudah ada laboratorium milik BPOM, tapi bahwa keberadaan laboratorium lain yang mampu melakukan sertifikasi halal juga dibutuhkan untuk bisa memberikan percepatan terhadap mamin kita dengan sertifikasi halal," katanya.

Digelar selama lima hari, pameran produk-produk UMKM ini mencatatkan transaksi hingga mencapai 16.144.656.000 rupiah dengan total pengunjung 30.825 orang.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top