Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Khawatir Gempa Besar, Warga Jepang Diminta Tak Menimbun Barang

Foto : AP/Kyodo News

Suasana di sebuah restoran di kota Oosaki, prefektur Kagoshima, Jepang selatan pada 9 Agustus 2024, setelah gempa bumi dahsyat pada hari Kamis.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Pihak berwenang di Jepang mengimbau masyarakatnya untuk tidak menimbun barang karena kekhawatiran akan kemungkinan "gempa besar" , memicu lonjakan permintaan perlengkapan bencana dan kebutuhan sehari-hari pada Sabtu (10/8).

Dalam peringatan pertamanya, badan cuaca mengatakan gempa bumi besar kemungkinan besar terjadi setelahguncangan berkekuatan 7,1 skala Richter di wilayah selatan negara itu pada hari Kamis (8/8) yang menyebabkan 14 orang terluka.

Di sebuah supermarket di Tokyo pada hari Sabtu, sebuah tanda dipasang berisi permintaan maaf kepada pelanggan atas kekurangan produk tertentu yang dikaitkan dengan "laporan media terkait gempa".

"Pembatasan penjualan sedang diberlakukan", kata tanda itu. Air minum dalam kemasan sudah dijatah karena pengadaan yang "tidak stabil".

Pada Sabtu pagi, situs web raksasa e-commerce Jepang Rakuten memperlihatkan toilet portabel, makanan kaleng, dan air minum kemasan menduduki puncak daftar barang yang paling dicari.

Beberapa pengecer di sepanjang garis pantai Pasifik juga melaporkan permintaan pasokan terkait bencana serupa yang tinggi, menurut laporan media lokal.

Imbauan tersebut menyangkut "zona subduksi" Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa bumi dahsyat pernah terjadi di masa lalu.

Risiko Rendah

Daerah ini menjadi lokasi gempa bumi dahsyat berkekuatan 8-9 setiap satu atau dua abad, dan pemerintah pusat sebelumnya memperkirakan gempa bumi dahsyat berikutnya dapat terjadi dalam 30 tahun ke depan dengan probabilitas sekitar 70 persen.

Namun para ahli menekankan risikonya, meski tinggi, masih tetap rendah, dan Kementerian Pertanian dan Perikanan mengimbau masyarakat "untuk menahan diri dari menimbun barang secara berlebihan".

Gempa berkekuatan 5,3 mengguncang wilayah Kanazawa dekat Tokyo pada hari Jumat (9/8), memicu alarm darurat di telepon seluler dan menghentikan sementara operasional kereta peluru.

Kebanyakan ahli seismologi meyakini guncangan hari Jumat itu tidak ada kaitannya langsung dengan gempa besar Palung Nankai, dengan alasan jarak.

Di platform media sosial X, kiriman spam yang memanfaatkan ketakutan terhadap gempa besar berkembang dengan cepat.

Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan, spam yang disamarkan sebagai tips bermanfaat terkait gempa bumi diposting setiap beberapa detik di X, dengan tautan yang malah mengarahkan pengguna ke situs porno atau situs e-commerce.

Postingan semacam itu "semakin mempersulit pengguna untuk memperoleh informasi sebenarnya tentang gempa bumi", kata NHK.

Terletak di atas empat lempeng tektonik utama, negara kepulauan Jepang yang berpenduduk 125 juta orang ini mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahunnya, sebagian besarnya kecil.

Pada tanggal 1 Januari, gempa berkekuatan 7,6 SR dan gempa susulan yang kuat menghantam Semenanjung Noto di pantai Laut Jepang, menewaskan sedikitnya 318 orang, merobohkan bangunan, dan meluluhlantakkan jalan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top