Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembunuhan Wartawan I Pangeran Ahmad bin Abdulaziz Pulang ke Riyadh

Khashoggi Dihabisi secara Keji

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kehadiran Pangeran Ahmad akan menjadi petunjuk bakal terjadinya pergantian kepemimpinan di Arab Saudi.

ISTANBUL - Kantor Kepala Jaksa Penuntut Istanbul pada Rabu (31/10) menyatakan bahwa jurnalis kontributor Washington Post bernama Jamal Khashoggi telah "dihabisi" secara keji dalam sebuah pembunuhan berencana.

"Khashoggi dicekik saat memasuki kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, dan jasadnya dimutilasi dan dicacah dalam pembunuhan berencana," kata kantor Jaksa Irfan Fidan.

Pernyataan amat rinci untuk pertama kalinya terkait pembunuhan terhadap Khashoggi, 59 tahun, itu disampaikan tak berapa lama setelah Jaksa Agung Arab Saudi, Sheikh Saud al-Mojeb, meninggalkan Istanbul.

Jaksa Fidan menyatakan dirinya berkewajiban memberitahukan informasi terkait pembunuhan terhadap Khashoggi, setelah perundingan antara dirinya dengan Jaksa Al-Mojeb tak menemui titik temu.

"Terlepas dari usaha kami yang bermaksud baik untuk mengungkapkan kebenaran, tidak ada hasil nyata yang muncul dari pertemuan dengan Jaksa Saudi," imbuh Fidan.

Riyadh sebelumnya mengirim kepala investigasi ke Istanbul pada awal pekan ini untuk menyelidiki kasus tersebut di tengah tekanan global terhadap Arab Saudi atas kejadian itu.

Namun, seorang pejabat senior Turki mengatakan sebelumnya pada Rabu bahwa pejabat Saudi tampaknya lebih tertarik mencari tahu bukti apa yang dimiliki Turki terhadap para pelakunya.

"Kami tidak mendapatkan kesan bahwa mereka secara tulus ingin bekerja sama dalam investigasi ini," kata pejabat senior yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.

Khashoggi dibunuh saat berada di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu oleh tim pembunuh berjumlah 15 orang yang datang dari Arab Saudi.

Tewasnya Khashoggi menjadi sorotan internasional dan jadi petaka, terutama bagi Arab Saudi dan Putra Mahkota, Pangeran Mohammad bin Salman.

Saat masih hidup, Khashoggi adalah pengkritik kebijakan di Arab Saudi terutama terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pangeran Mohammad bin Salman.

Kembalinya Pangeran Ahmad

Sementara itu, kantor berita Al Jazeera yang mengutip keterangan dari tiga narasumber melaporkan bahwa satu-satunya adik dari Pangeran Mohammad bin Salman yang bernama Pangeran Ahmad bin Abdulaziz, telah pulang ke Riyadh dari London, Inggris.

Sejumlah analis menyebut pulangnya Pangeran Ahmad akan jadi tantangan bagi otoritas penguasa de facto Arab Saudi yang dipegang oleh Pangeran Mohammad bin Salman.

Sebuah LSM pemantau politik untuk kawasan Timur Tengah yang berada di London bahkan menyatakan bahwa kehadiran Pangeran Ahmad akan menjadi petunjuk bakal terjadinya pergantian kepemimpinan di Arab Saudi.

Pangeran Ahmad diketahui sebagai sosok yang berseberangan dengan Pangeran Mohammad bin Salman. Pangeran Ahmad adalah salah satu dari 3 anggota dewan kerajaan yang tak memilih Pangeran Mohammad bin Salman sebagai pemimpin de facto Kerajaan Arab Saudi.

Pangeran Ahmad sebelumnya menetap di London dan tajur kembali ke tanah airnya. Ia kabarnya sepakat untuk pulang setelah ada jaminan dari Inggris dan Amerika Serikat.

Pada November 2017 lalu, Pangeran Mohammad bin Salman melakukan kampanye antikorupsi yang menyasar petinggi dan keluarga kerajaan. Namun sejumlah pengamat politik menilai kampanye antikorupsi itu dilaksanakan semata-mata untuk menyingkirkan para penentangnya. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top