Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Kewajiban Finansial Luar Negeri Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar 335,2 miliar dollar AS atau 35,0 persen terhadap PDB pada akhir triwulan I 2017. Posisi tersebut naik 17,0 miliar dollar AS dari posisi net kewajiban pada akhir triwulan IV 2016 yang sebesar 318,3 miliar dollar AS atau 34,1 persen terhadap PDB.

Dalam laman Bank Sentral yang dirilis pekan lalu menyebutkan peningkatan net kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan oleh peningkatan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui peningkatan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). "Perkembangan tersebut sejalan dengan transaksi modal dan finansial pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami surplus pada triwulan I 2017 didukung oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian," sebut BI.

Posisi AFLN Indonesia pada akhir triwulan I 2017 naik 3,3 persen (qtq) atau sebesar 9,9 miliar dollar AS menjadi 308,6 miliar dollar AS . Kenaikan tersebut didukung oleh meningkatnya posisi cadangan devisa, investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya. Sementara itu, peningkatan investasi langsung sejalan dengan peningkatan nilai aset di beberapa negara tujuan investasi dan pelemahan dollar AS terhadap sebagian besar mata uang dunia.

Peningkatan investasi portofolio terutama dipengaruhi oleh net pembelian surat berharga di luar negeri yang dilakukan sektor swasta. Peningkatan investasi lainnya terutama dipengaruhi oleh penempatan aset keuangan di luar negeri oleh sektor swasta. Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan I 2017 naik 4,3 persen (qtq) atau sebesar 26,8 miliar dollar AS menjadi 643,9 miliar dollar AS .

Baca Juga :
Perluasan Pabrik

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh derasnya aliran masuk modal investasi portofolio pada instrumen berdenominasi rupiah (SUN, SPN, dan saham) dan hasil penerbitan sukuk global pemerintah pada Maret 2017. "Hal itu terjadi seiring dengan perbaikan ekonomi domestik dan sentimen positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia," sebut BI.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top