Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketua MPR Dukung Universitas Terbuka Memberdayakan Metaverse

Foto : istimewa

Ketua MPR Bambang Soesatyo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet), mendukung Universitas Terbuka (UT) terjun ke dunia metaverse. Menurutnya, hal tersebut mempermudah pelayanan akademik dan non akademik kepada para mahasiswa dan sivitas akademika.

"Sekaligus memantapkan diri sebagai Cyber University dan Cyber Academy," ujarnya, dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (5/9).

Bamsoet menilai, terobosan tersebut juga mendukung transformasi status baru UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri berbadan hukum. Menurutnya, tidak lama lagi UT akan memiliki kemandirian dalam pengelolaan urusan rumah tangganya.

"Sekaligus memiliki peluang lebih luas untuk mengembangkan potensi dan lebih cepat melakukan inovasi. Kampus juga memiliki kewenangan penuh untuk menyesuaikan program studi sesuai kebutuhan," tambahnya.

Tingkatkan APK

Lebih lanjut, Bamsoet meminta, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperbanyak alokasi beasiswa. Hal ini akan mendorong berbagai kalangan masyarakat, khususnya bagi yang kurang mampu, agar bisa menempuh pendidikan di UT.

Dia menekankan, konsep pemerataan pendidikan tinggi yang diusung UT berupaya 'menjangkau yang tidak terjangkau' serta berkuliah tanpa terkendala jarak dan waktu. Para mahasiswa bisa kuliah dengan nyaman, tanpa perlu meninggalkan pekerjaannya.

"Dengan demikian bisa berkontribusi dalam menaikan Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK-PT)," jelasnya.

Dia menuturkan, APK-PT berdasarkan Badan Pusat Statistik menggambarkan jumlah masyarakat yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi, pada tahun 2020 baru sekitar 30,85 persen. Tertinggal dibanding Malaysia yang mencapai 50 persen dan Singapura yang lebih dari 70 persen.

"BPS juga melaporkan, dari sekitar 138 juta angkatan kerja pada 2020, hanya sekitar 10-12 persen yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Fakta lain, setiap tahun, dari sekitar 3,7 juta lulusan SMA dan sekolah sederajat, sekitar 1,9 juta orang diantaranya tidak melanjutkan kuliah," tandasnya.

Sementara itu, Rektor UT, Ojat Darojat, mengungkapkan, target satu juta mahasiswa aktif UT dalam tiga tahun ke depan. Dia optimistis target ini dapat tercapai, mengingat UT merupakan perguruan tinggi yang menawarkan fleksibilitas juga biaya kuliah terjangkau.

"UT berkomitmen bersama pemerintah dan pemangku kepentingan bidang pendidikan untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi di Indonesia. Saat ini APK pendidikan tinggi kita masih 30 persen, masih di bawah negara-negara tetangga," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top