
Ketua Federasi Taekwondo Internasional asal Korea Utara Sulit Diusir dari Austria
ITF didirikan pada tahun 1966 oleh Jenderal Korea Selatan Choi Hong-Hi, yang kemudian membelot ke Korea Utara.
Foto: AFPWINA, AUSTRIA - Markas Federasi Taekwon-Do Internasional (ITF) di pinggiran Wina mungkin tampak tak mencolok, hanya sebuah rumah sederhana. Namun, di baliknya, organisasi ini dipimpin oleh seorang warga Korea Utara di kota yang telah lama dikenal sebagai pusat aktivitas intelijen.
Sebagai badan taekwondo global tertua, ITF mengklaim memiliki lebih dari 100.000 anggota di setidaknya 100 negara.
Namun, dokumen pengadilan yang diperoleh AFP mengungkap bahwa Austria telah berusaha selama empat tahun untuk mengusir Ri Yong Son, yang dicurigai melanggar sanksi PBB dengan menyalurkan dana asing ke Pyongyang.
Dalam wawancara langka, seorang pejabat ITF membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa organisasi mereka tidak memiliki kontak dengan pemerintah Korea Utara.
Austria, yang menjadi tuan rumah bagi sejumlah organisasi internasional termasuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dilarang menginspeksi persenjataan nuklir Korea Utara, telah berupaya mencabut izin kerja Ri sejak Maret 2020. Pemerintah beralasan bahwa keberadaannya dapat merusak reputasi Austria.
Namun, menurut putusan pengadilan yang diperoleh AFP pada bulan Juli lalu, hakim tidak menemukan bukti kuat bahwa Ri terlibat dalam pendanaan gelap. Dalam pertemuan dengan AFP di sebuah kafe di Wina, pejabat ITF yang berbicara secara anonim menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap sanksi PBB. Menurutnya, ITF hanya menyelenggarakan kompetisi dan menerbitkan sertifikasi taekwondo bagi para pelatih yang mengadopsi gaya Korea Utara.
Namun, pembelot Korea Utara Jihyun Park, yang kini aktif mengkritik rezim Pyongyang dari Inggris, meragukan klaim tersebut.
“Presiden ITF bukan seorang atlet. Dia, istrinya, dan anaknya adalah agen yang membantu mengalirkan dana ke Pyongyang,” ujarnya kepada AFP.
Menurut ITF, Austria juga telah menolak visa bagi seorang warga Korea Utara lainnya yang seharusnya bergabung dengan kantor di Wina, selama Ri masih berada di Austria.
ITF didirikan pada tahun 1966 oleh Jenderal Korea Selatan Choi Hong-Hi, yang kemudian membelot ke Korea Utara. Namun, organisasi ini tidak diakui oleh Komite Olimpiade Internasional, yang justru memilih saingannya dari Korea Selatan, World Taekwondo (WT).
Park mendesak pemerintah Austria untuk segera bertindak dan mengusir ITF, terutama di tengah semakin eratnya hubungan Korea Utara dengan Moskow.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan