Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hipertensi Maligna

Ketika Tekanan Darah Melesat Cepat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Apakah hasil tes tekanan darah Anda sering meningkat? Jangan anggap remeh tekanan darah tinggi, terlebih jika perkembangannya sangat pesat. Kondisi ini yang disebut dengan hipertensi maligna.

Hipertensi maligna (hipertensi darurat) adalah peningkatan tekanan darah yang berkembang dengan sangat cepat, hingga bisa mencapai 180/120 milimeter merkuri (mm Hg). Padahal umumnya, tekanan darah normal berkisar di bawah 120/80 mm Hg.

Umumnya, hipertensi maligna disebabkan adanya tekanan darah tinggi. Namun selain itu, beberapa kondisi medis tertentu juga bisa memicu munculnya hipertensi maligna, seperti penyakit ginjal, cedera pada saraf medula spinalis dalam tulang belakang, tumor pada kelenjar adrenal (pheochromocytoma), penggunaan obat-obatan tertentu, (seperti pil KB dan MAOI), penggunaan obat-obatan terlarang, preeklampsia pada ibu hamil.

Hipertensi jenis ini tidak bisa dianggap remeh karena dapat dengan mudah menyerang organ-organ dalam tubuh, terutama mata, otak, jantung, dan ginjal. Maka itu, seseorang harus sesegera mungkin mendapatkan perawatan medis bila terserang hipertensi maligna. Jika tidak, maka kerusakan organ bisa jadi lebih parah dan serius.

Gejala pertama yang menandai hipertensi maligna yakni peningkatan tekanan darah yang sangat cepat, hingga melebihi 180/120 mm Hg. Sementara gejala lainnya tergantung bagaimana reaksi organ-organ dalam tubuh setelah tekanan darah meningkat.

Biasanya hipertensi darurat akan menyerang area mata, sehingga akan menyebabkan perdarahan dan pembengkakan di pembuluh darah kecil pada retina. Kondisi ini bisa mengakibatkan masalah pada penglihatan Anda. Selain itu, gejala yang juga bisa ditimbulkan dari hipertensi ini diantaranya nyeri dada, kesulitan bernapas, pusing, mati rasa pada lengan, kaki, dan wajah, sakit kepala yang parah, sesak napas.

Pada kasus lain, hipertensi darurat bisa mengakibatkan pembengkakan pada otak. Jika ini terjadi, tanda dan gejala yang muncul yaitu penurunan kesadaran, koma, kebingungan (linglung), sakit kepala yang semakin memburuk, mual dan muntah.

Jika hipertensi darurat ini tidak segera diobati, maka bisa meningkatkan risiko munculnya komplikasi berbagai penyakit lainnya, seperti diseksi aorta, yakni pembuluh darah utama dari jantung pecah secara tiba-tiba, edema paru, menumpuknya cairan di dalam paru-paru, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal.

Itu sebabnya, bila Anda mengalami kondisi hipertensi darurat sebaiknya segera hubungi dokter atau pelayanan kesehatan terdekat. Pasalnya, perawatan medis yang cepat akan mengurangi peluang munculnya komplikasi yang bisa mengancam nyawa.

Patuhi Rekomendasi Dokter

Mulanya jika belum tahu, dokter akan menanyakan semua riwayat kesehatan Anda, termasuk obat dan perawatan apa saja yang pernah Anda lakukan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Selanjutnya, dokter akan mengukur tekanan darah, memeriksa bila ada kerusakan pada pembuluh darah retina, serta mendiskusikan tanda dan gejala apa saja yang Anda alami, gunanya untuk menentukan apakah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut atau tidak.

Jika ya, maka beberapa pemeriksaan berikut ini bisa menjadi pilihan tes untuk mengukur tingkat nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin, tes darah untuk memeriksa enzim jantung, ekokardiografi untuk melihat fungsi jantung, elektrokardiografi (EKG) untuk rekam jantung, tes urine untuk memeriksa fungsi ginjal, CT scan atau MRI pada otak untuk mengetahui perdarahan atau stroke, foto rontgen atau sinar-X untuk mengecek keadaan jantung dan paru-paru.

Hipertensi maglina merupakan keadaan darurat yang bisa mengancam nyawa sehingga membutuhkan pertolongan medis secepat mungkin. Dokter biasanya akan mempertimbangkan gejala yang muncul serta kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, sebelum memutuskan rencana perawatan yang terbaik untuk Anda.

Perawatan yang bisa diberikan meliputi pemberian obat tekanan darah tinggi atau obat antihipertensi, yang diberikan melalui intravena atau infus. Setelah tekanan darah Anda telah cukup stabil, dokter akan meresepkan obat tekanan darah oral (minum). Obat-obatan ini bertujuan untuk memudahkan Anda dalam mengontrol tekanan darah di rumah. Perawatan lain mungkin diberikan tergantung pada gejala dan penyebab hipertensi yang Anda alami.

Pada intinya, bila Anda telah didiagnosis memiliki hipertensi darurat, maka sebaiknya Anda menaati semua rekomendasi dari dokter yang menangani Anda. Misalnya melakukan pemeriksaan rutin guna memonitor tekanan darah, serta tidak lupa minum obat yang telah diresepkan secara teratur. pur/R-1

Waspadai Urine Sedikit

Banyak orang tidak menyadari jika dirinya terkena hipertensi, padahal salah satu gejalanya bisa diamati melalui berkurangnya jumlah urine.

Seperti yang dialami lebih dari seperempat orang dewasa di Inggris, mereka tidak menyadari sedang terkena hipertensi, menurut National Health Services (NHS).

Bila seseorang mengalami hipertensi maligna, muncullah gejala berkurangnya urine (kurang dari 400ml selama 24 jam).

Namun, berkurangnya urine juga dapat menjadi pertanda adanya penyakit ginjal atau dehidrasi. Untuk kepastiannya, silakan Anda memeriksakan diri ke dokter.

Selain urine yang berkurang, hipertensi maligna memunculkan gejala lain, di antaranya sakit kepala yang hebat, penglihatan bermasalah, nyeri dada, mimisan, terdapat darah dalam urine, juga mual dan muntah.

Kembali ke tekanan darah, menurut NHS, tekanan darah normal itu antara 90/60 mmHg dan 120/80mmHg. Kemudian, tekanan darah tinggi adalah 140/90mmHg atau lebih. Sedangkan, hipertensi maligna di atas 180/120mmHg.

Saat pemeriksaan tekanan darah, Healthline menyarankan agar pengukuran tekanan darah setelah pembacaan pertama itu menunggu beberapa menit sebelum pengukuran tekanan darah berikutnya.

Namun bila tekanan pembacaan tekanan darah tinggi masih tetap tinggi, segera hubungi layanan darurat.

Hipertensi maligna berkembang cepat dan sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik. Sebagai contoh, jika Anda minum obat untuk tekanan darah tinggi tetapi kehilangan dosis, Anda bisa berisiko mengalami krisis hipertensi.

Hipertensi maligna berbahaya karena dapat menyebabkan cairan di paru-paru, pembengkakan atau perdarahan otak, dan strok.

Oleh karena itu, NHS menyarankan agar orang dewasa memeriksakan tekanan darah tinggi secara teratur karena hipertensi jarang memiliki gejala yang terlihat.

"Semua orang dewasa di atas 40 tahun disarankan untuk memeriksakan tekanan darah mereka setidaknya setiap lima tahun. Lakukan dengan mudah dan hal itu dapat menyelamatkan hidupmu," ungkap William Brokch dari NHS. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top