Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekebalan Tubuh

Keterlambatan Vaksinasi Kedua Tak Berpengaruh

Foto : Istimewa

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keterlambatan vaksinasi Covid-19 dosis kedua tidak memengaruhi efikasi vaksin. Demikian disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Selasa (3/8). Dia menjelaskan keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua masih aman selama sesuai dengan rekomendasi interval para ahli.

"Masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama, sehingga antibodi masih dapat terbentuk dengan optimal melawan Covid-19," ujarnya. Dia menerangkan, rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan kedua, serta dosis pemberian vaksin berbeda-beda sesuai dengan rekomendasi setiap jenis vaksinnya.

Siti memberi contoh, untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis satu ke kedua adalah 28 hari. Sementara itu, vaksin Astrazeneca 2 sampai 3 bulan. Sedangkan bagi penyintas dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh. "Untuk penyintas yang sudah mendapat vaksin dosis 1 sebelum positif, bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua, 3 bulan setelah sembuh. Tidak perlu mengulang," jelasnya.

Nadia memastikan, pemerintah terus berupaya meningkatkan laju vaksinasi yang saat ini berada di angka 1 juta hingga 1,25 juta setiap harinya. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan vaksinasi. "Termasuk untuk penyuntikan dosis kedua yang sedang terjadi di beberapa daerah karena kekurangan ketersediaan vaksin," katanya.

Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli, dibutuhkan penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 bagi setiap individu guna menciptakan kekebalan tubuh optimal.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top