Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
VARIA

Ketergantungan Produk Impor Obat dan Makanan Mesti Ditekan

Foto : koran Jakarta/ M aden ma’ruf

Riset obat dan makanan - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, saat dialog nasional Sinergitas dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan, di Jakarta, Selasa (10/12). BPOM terus mendorong perkembangan riset obat dan makanan baik yang dilakukan perguruan tinggi maupun pelaku usaha untuk menekan ketergantungan masyarakat terhadap produk-produk impor.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terus mendorong perkembangan riset obat dan makanan, baik yang dilakukan perguruan tinggi maupun pelaku usaha. Hal tersebut dilakukan untuk menekan ketergantungan masyarakat terhadap produk-produk impor.

"Riset dan pengembangan peneliti di bidang obat dan makanan diharapkan menghasilkan produk-produk inovasi dalam negeri untuk menekan ketergantungan terhadap produk impor," kata Kepala Badan POM, Penny K Lukito, dalam dialog nasional, Sinergitas dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan, di Jakarta, Selasa (10/12).

Penny mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan dukungan terhadap hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan obat dan makanan. Dukungan yang diberikan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Produk Fitofarmaka, serta Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Produk Biologi. "Pemerintah terus mendorong produk riset dapat dikomersialisasi agar dapat dimanfaatkan lebih luas bagi masyarakat," tambahnya.

Ia mengungkapkan, dorongan tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden No 6 Tahun 2016 dengan mendorong percepatan kemandirian dan meningkatkan daya saing industri obat, obat tradisional, dan pangan di Indonesia. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top