Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketahui Penyebab Keguguran Berulang Agar Tidak Terus Terjadi

Foto : ISTIMEWA

keguguran

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Keguguran menjadi penggugur mimpi pasangan rumah tangga untuk memiliki keturunan, terlebih bila terjadi berulang kali. Namun masalah tersebut dapat diatasi dengan evaluasi dan penanganan yang tepat, agar peluang kehamilan yang sehat dapat terjadi.

"Anda dan pasangan tentu berharap janin dapat tumbuh dengan sempurna hingga waktu persalinan tiba. Namun sayangnya, tak sedikit yang justru harus berhadapan dengan kenyataan pahit, yaitu keguguran," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah - IVF Centre Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc, melalui keterangan tertulis Jumat (19/5).

Ia menjelaskan kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran. Keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim.

"Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut. Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi," kata dia.

Normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal. Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. "Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya," ujar dr. Kanadi.

Faktor penyebab kejadian keguguran berulang dapat dibagi menjadi kelainan di sisi janin atau di sisi ibu. Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini.

Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu.

Kelainan pada sisi ibu umumnya mengakibatkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut. Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran.

"Gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran," terangnya.

Pengaruh pola gaya hidup yang berpotensi untuk memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi menjadi penyebab kejadian keguguran.

Langkah Pemeriksaan

Bukan berarti wanita yang mengalami keguguran berulang tidak dapat memiliki keturunan sama sekali. Perawatan dan dukungan intensif dapat meningkatkan kesempatan untuk tercapainya kehamilan yang sukses.

Apa yang akan dilakukan dokter spesialis obstetri dan ginekologi? Pada awalnya, dokter akan melakukan karakterisasi dari jenis keguguran berulang yang dialami. Hal ini penting untuk menentukan prioritas jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.

Selanjutnya mencari penyebab kejadian keguguran berulang pada dasarnya tidak mudah. Saat ini, melakukan pemeriksaan kromosom pada jaringan yang berasal dari keguguran belum menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan. Sehingga tidak diketahui, apakah keguguran tersebut terjadi pada kehamilan dengan janin yang normal atau tidak normal.

Selain itu, kejadian keguguran berulang yang tidak terjelaskan hanya dapat ditegakkan jika sudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh tetapi tidak ditemukan adanya kelainan. Sebagian besar pasangan yang mengalami kejadian keguguran berulang berada di dalam kategori ini.

Kanadi memaparkan pemeriksaan yang dilakukan pada wanita yang mengalami keguguran berulang adalah pemeriksaan USG untuk melakukan penilaian pada bentuk rahim dan selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan teropong ke dalam rahim (histeroskopi). Kedua tes darah ibu untuk menyingkirkan kelainan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun.

Dilakukan tes darah ayah dan ibu untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan kromosom. Analisis sperma, untuk melihat kualitas sperma," kata dia.

Cara Penanganan

Setiap pasangan memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan konseling dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi untuk mendapatkan anjuran dan penanganan yang tepat untuk masalah keguguran berulang.

Strategi yang dapat dilakukan pada kasus keguguran berulang umumnya ditentukan oleh jenis kejadian keguguran berulang. Pada kejadian keguguran dini, dapat dilakukan tatalaksana untuk meningkatkan kualitas embrio, serta memperbaiki kemampuan dinding rahim dalam menyeleksi embrio yang akan terbentuk.

Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas embrio diawali dengan meningkatkan kualitas sperma dengan cara melakukan seleksi sperma melalui metode swim up yang dapat dilakukan sebagai bagian dari prosedur inseminasi. Prosedur ini memilih sperma yang dapat berenang menembus larutan dengan berat jenis yang berbeda.

"Tindakan inseminasi dapat dilakukan di RS Pondok Indah IVF Centre. Namun jika masih belum berhasil, maka prosedur bayi tabung dapat dilakukan bukan hanya untuk memilih sperma, tetapi juga sel telur, dan embrio," tuturnya.

Pemilihan sperma pada prosedur bayi tabung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI). Teknologi medis yang dimiliki oleh RS Pondok Indah IVF Center ini mampu memilih kualitas sperma terbaik menggunakan mikroskop khusus yang dapat memperbesar penampakan sperma hingga 6.000 kali. Dengan hadirnya IMSI, kecacatan bentuk pada sperma bisa terdeteksi sebelum fertilisasi.

Setelah itu, prosedur dapat dilanjutkan dengan prosedur pemilihan embrio dengan kromosom normal. Prosedur ini dikenal sebagai pre-implantation genetic testing aneuploidy atau disingkat sebagai PGT-A. Teknologi ini juga tersedia di RS Pondok Indah IVF Center.

Strategi penanganan keguguran berulang pada kehamilan dini juga ditujukan kepada lapisan dinding rahim agar mekanisme seleksi terhadap embrio yang datang menjadi lebih baik. Salah satu teori menyatakan bahwa jumlah sel uterine natural killer (uNK) yang berlebihan mengakibatkan seorang wanita menjadi sangat mudah hamil, meski dengan embrio yang kromosomnya tidak normal.

Menekan jumlah sel uNK pada rahim diharapkan dapat lebih memperbaiki proses seleksi embrio oleh dinding rahim. Kejadian keguguran yang tidak terjelaskan memiliki jumlah yang cukup banyak, oleh karena itu terapi secara empirik dengan menggunakan rejimen pengobatan tertentu yang telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh para ahli juga digunakan oleh tim dokter di RS Pondok Indah IVF Center.

Mengubah Gaya Hidup

Keguguran berulang merupakan salah satu bentuk dari gangguan kesuburan. Selain penanganan melalui tindakan medis, untuk meningkatkan peluang kehamilan, ada baiknya wanita dan pasangan juga mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

"Upayakan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, jaga berat badan ideal sebelum hamil, dan lakukan tindakan penapisan terhadap infeksi yang berpotensi memicu cacat bawaan dalam masa kehamilan, seperti rubella," ungkap dr. Kanadi

Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Selain itu, penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan dokter perlu dihindari selama perencanaan dan di masa kehamilan. Perencanaan kehamilan pun harus dilakukan dengan lebih cermat, karena bagi yang sudah mengalami keguguran berulang, sebaiknya memberikan jeda waktu sebelum hamil kembali.

"Hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi dokter spesialis obstetri dan ginekologi Anda untuk melakukan pemeriksaan diagnostik yang lengkap dalam menemukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat untuk Anda dan pasangan," ucapnya. hay


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top