Kesepakatan Ini Berpotensi Tingkatkan Perdagangan RI dan Tunisia
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi saat berkunjung ke kantor redaksi ANTARA di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).
Foto: ANTARA/Nabil IhsanJakarta - Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi mengatakankesepakatan perdagangan preferensial RI-Tunisia (IT-PTA), setelah disahkan, berpotensi meningkatkan nilai kerja sama perdagangan bilateral hingga satu miliar dolar AS (Rp15,44 triliun).
"IT-PTA mencakup pengurangan atau dispensasi tarif pada 250 item, dan setelah itu, dalam bayangan saya, kerja sama ekspor kita bisa mencapai angka 500 juta hingga satu miliar dolar AS," kata Zuhairi dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Selasa.
Apabila nilai kerja sama ekonomi dengan Tunisia itu berhasil mencapai satu miliar dolar AS, Indonesia akan menjadi salah satueksportir terbesar ke negara yang terletak di persimpangan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika itu, katanya.
Menurut Kementerian Perdagangan, total perdagangan kedua negara pada 2023 mencapai 217,6 juta dolar AS (Rp3,36 triliun), naik 1,09 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 215,3 juta dolar AS (Rp3,32 triliun).
IT-PTA yang telah mencapai tahap finalisasi dan siap ditandatangani kedua negara tersebut akan memacu kerja sama RI-Tunisia karenaketiadaan kesepakatan tersebut menjadi salah satu kendala signifikan dalam perdagangan bilateral selama ini, kata Dubes Zuhairi.
Seyogianya, kesepakatan tersebut diteken dalam momentum Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Bali awal September lalu, namun terpaksa ditunda akibat perubahan susunan kabinet di Tunisia, katanya.
"Penandatanganan mungkin dapat dilakukan nanti dalam Trade Expo Indonesia (TEI) di bulan Oktober atau menunggu momentum kunjungan menteri perdagangan," katanya.
Ia meyakini IT-PTA akan memperbesar peluang ekspor RI ke kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika melalui Tunisia sebagai titik perantaranya.
Dalam bagian lain penjelasannya, Zuhairi mengatakanpihaknya tengah menjajaki ekspor kopi dan kertas untuk melengkapi komoditas ekspor utama Indonesia ke Tunisia yang terdiri dari kelapa sawit, mebel, produk perikanan dan buah-buahan, serta suku cadang kendaraan.
- Baca Juga: Menkes Dorong RS Swasta Tingkatkan Deteksi Kanker
- Baca Juga: Bencana tanah longsor Purworejo
Upaya meningkatkan ekspor ke Tunisia juga merupakan bentuk usaha pihaknya meningkatkan ekonomi dalam negeri sebagaimana yang ditargetkan Presiden Joko Widodo sejak menjabat pada 2014, kataZuhairi.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- World Plastics Council and Global Plastics Alliance Minta Akhiri Polusi Plastik
- Lima Remaja Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran di Jakarta Barat
- Ini Peringkat 30 Eksportir Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3 dari Belakang
- Memiliki Ide Memajukan Jakarta, Rujaks Deklarasi Dukung Ridwan Kamil – Suswono
- Terus Bertambah, Daop 7 Catat 13.489 Tiket Terpesan di Libur Natal dan Tahun Baru 2025