Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kerusakan 4.000 Rumah Terdampak Erupsi Gunung Ruang Diverifikasi

Foto : ANTARA/Andri Saputra

Personel Basarnas Manado mengevakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro.

A   A   A   Pengaturan Font

MANADO - Sebanyak 4.000 rumah di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), terdampak erupsi Gunung Ruang, di Pulau Ruang, diverifikasi tingkat kerusakannya.

"Kepala BNPB ketika berkunjung ke posko pengungsi di Apengsala sudah menyampaikan bahwa pemerintah melalui BNPB akan menanggulangi perbaikan rumah yang rusak itu," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro Denny Kondoj di Manado, Kamis (20/6).

Namun, menurut dia, sebelum diberikan bantuan maka tim dari BNPB bersama akademisi melakukan verifikasi untuk memastikan kategori tingkat kerusakannya.

"Masih kita tunggu hasil verifikasinya," ujar Denny.

Dia menyebutkan, apabila tingkat kerusakan tergolong berat maka akan mendapatkan bantuan sebesar Rp60 juta, rusak sedang sebesar Rp30 juta, dan rusak ringan sebesar Rp15 juta.

Menurut dia, rumah dengan tingkat kerusakan kategori berat dapat dipastikan berada di Pulau Ruang di mana Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente berada.

"Warga dua desa di Pulau Ruang tersebut sudah pasti tidak bisa kembali ke sana. Mereka akan direlokasi," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Denny, saat ini verifikasi tingkat kerusakan semuanya difokuskan bagi rumah-rumah penduduk yang tinggal di Pulau Tagulandang, berdekatan dengan Pulau Ruang.

"Tingkat kerusakan rumah penduduk di Pulau Tagulandang rata-rata sedang, tetapi umumnya ringan. Nah, kita masih menunggu hasil verifikasi berapa yang rusak sedang dan berapa yang rusak ringan," katanya.

Gunung Ruang meletus tanggal 16 April 2024 setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik signifikan.

Dua pekan berikutnya setelah erupsi perdana gunung yang berada di Pulau Ruang tersebut meletus tanggal 30 April 2024.

Letusan saat itu lebih dahsyat dari letusan perdana. Warga Desa Pumpente dan Laingpatehi bersama warga di Pulau Tagulandang dievakuasi keluar menuju Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Minahasa.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top