Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kereta Uap "Mak Itam" yang Masih Perkasa

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sedangkan bangunan yang terletak di kiri-kanan bangunan utama kantor bagi PT KAI yang baru dibangun sebagai pengganti ruangan yang terpakai sebagai museum. Ciri bangunan kolonial pada bangunan ini dapat dilihat dari struktur umumnya bangunan stasiun yang dibangun periode kolonial Belanda di Sumatera Barat, ciri lain bentuk atap dan dinding yang tebal.

Stasiun Sawahlunto memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus. Emplasemen sisi utara dan selatan stasiun telah tertimbun oleh tanah dan aspal jalan akses yang terletak di sebelah timurnya dan dijadikan lapak PKL.

Kini hanya 3 jalur yang dapat dijadikan sebagai jalur langsiran. Di jalur ke 4 yang dimatikan ditempatkan sebuah patung JW IJzerman, seorang ahli pertambangan dan sekaligus pendiri Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan jalur 5 stasiun telah sebagian tertimbun tanah.

Stasiun ini memiliki dipo lokomotif yang khusus untuk merawat lokomotif legendaris E1060 yang dikenal dengan nama "Mak Itam".

Mak Itam sempat tidak bergerak dari relnya. Apalagi sejak Desember 2003 Stasiun Kereta Api Sawahlunto mati suri karena minimnya produksi batu bara untuk dibawa dengan kereta api. Namun masyarakat Sumatera Barat beruntung karena sejak 20 Desember 2022 mereka dapat melihat Mak Itam aktif kembali menelusuri jalur antara Stasiun Sawahlunto hingga Stasiun Muaro Kalaban.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top