Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cetrovo

Kereta Fiber Karbon Hemat Energi dan Super-ringan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Standar sistem ART memiliki tiga rangkaian yang dapat membawa hingga 300 orang, tetapi bisa juga hingga lima rangkaian dan 500 orang jika dibutuhkan," ujar Newman.

Ia menyebut proyek ART tidak hanya mengenai transportasi, melainkan juga merestrukturisasi sebuah kota. Keuntungan dari pembangunan ini permanen dan lebih murah dibandingkan kereta tradisional. ART pun memiliki pendanaan yang cukup murah jika dibandingkan pembangunan kereta karena tidak membutuhkan rel. Untuk ART membutuhkan dana sekitar 6 sampai 8 juta dollar AS per kilometernya.

Namun, permasalahan utama dari ART ini, menurut Newman, apakah dapat menarik pembangunan di sekeliling stasiunnya seperti yang kereta lakukan. "Bagaimana kita bisa membuka regenerasi perkotaan dan mencegah kota-kota kita semakin subur dengan kemiskinan, sementara di daerah pinggiran dan tengah kota semakin mahal," pungkasnya. gma/R-1

Perjalanan Trem di Indonesia

Indonesia zaman dahulu juga pernah menggunakan moda transportasi trem untuk keseharian masyarakat. Trem pertama kali digunakan di Jakarta pada 1869 ketika era pemerintahan kolonial Belanda.

Awalnya trem di Batavia menggunakan tenaga kuda dengan bentuk kereta panjang yang memuat hingga 40 orang. Namun sayangnya, karena kurang efektif dalam penggunaan trem bertenaga kuda ini selain membuat para kuda menjadi kelelahan, kotoran kuda pun memenuhi jalanan sepanjang trayek trem Kota Tua sampai Jatinegara itu.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top