Keren! Pilah Sampah dari Rumah Jadi Budaya di RW Selusin
PLN
Sedangkan untuk sampah organik dikumpulkan setiap hari oleh warga yang terdiri dari sisa makanan dari rumah tangga, warung, dan sampah organik lainnya. Setiap bulan sampah organik yang dikumpulkan mencapai 350 kg. Sampah organik diolah menggunakan komposter di bank sampah dan sebagian sisa makanan diolah di rumah maggot. Hasil panen magot digunakan untuk pakan lele sebagai bagian ketahanan pangan.
"Kami ucapkan terima kasih berkat bantuan dari PLN Peduli kami bisa mengembangkan program Swakelola Sampah Selusin ini dan menambah program untuk komposter rumahan agar warga dapat membuat komposter secara mandiri di 16 RT untuk warga kami yang sustain memilah sampah sampai saat ini," Muhtar mengatakan
"Melalui program PLN Peduli kami senantiasa mendukung program yang berbasis lingkungan, terutama dalam Momentum kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun ini kami mendukung pemerintah dalam upaya bersama negara-negara G20 untuk melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui gerakan 3R reduce, reuse, recycle, ekonomi sirkular, serta pilah sampah dari sumbernya," Ungkap Kemas Abdul Gaffur Senior Manager PLN UID Jakarta Raya.
PLN bersama masyarakat terus berkolaborasi dalam program-program yang bermanfaat terhadap lingkungan sesuai dengan Misi PLN yaitu Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. (IKN/TSR)
Komentar
()Muat lainnya