Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dalam pembentukan tim, kompetensi sering dipandang sebagai faktor utama. Namun penelitian terkini berkata lain dan menyatakan keramahan dan sifat dapat kepercayaan lebih penting dari daripada kecakapan kompetensi.

Keramahan dan Kejujuran Lebih Penting dari Kompetensi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Memiliki kompetensi dalam pekerjaan ternyata tidak menjadikan alasan sebuah tim merekrut seseorang. Sebuah penelitian menyatakan mereka yang ramah dan dapat dipercaya lebih dipilih bergabung dengan tim daripada mereka yang hanya memiliki kecakapan kompetensi dan reputasi pribadi.
Penelitian yang dilakukan oleh Binghamton University State dan University of New York, Amerika Serikat, menyatakan bahwa dalam pembentukan tim, keramahan, dan sifat dapat dipercaya seringkali menjadi faktor yang lebih penting daripada kompetensi.
"Kami berasumsi bahwa orang-orang dipilih untuk gugus tugas dan tim yang penting karena pengetahuan, keterampilan dan kemampuan mereka yang diutamakan," kata asisten profesor perilaku organisasi dan kepemimpinan di School of Management Binghamton University State dan University of New York, Cynthia Maupin.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa orang mungkin sering dipilih karena anggota tim merasa nyaman dengan mereka. Orang mungkin bersedia berkorban sedikit dalam hal kinerja untuk mendapatkan pengalaman tim yang benar-benar positif," lanjut dia seperti dikutip laman perguruan tinggi tersebut.
Dalam melakukan studinya, Maupin dan rekan-rekannya fokus pada sekelompok mahasiswa MBA. Mahasiswa secara acak ditugaskan ke tim pada awal semester untuk mengerjakan proyek dan tugas kelas. Menjelang akhir semester, mahasiswa diminta untuk membentuk tim dan mengungkapkan alasannya memilih setiap orang yang dipilih.
"Kami ingin mengetahui apa yang dilakukan orang-orang untuk memberi sinyal kepada orang lain bahwa mereka mungkin seseorang yang cocok untuk bekerja sama di masa depan," ungkap Maupin.
Para peneliti secara khusus menilai bagaimana para mahasiswa melihat mahasiswa lain, dalam sisi aspek sosial, kemampuannya mengerjakan tugas dengan baik, aspek sosial yang dimiliki, keramahannya dan aspek sifat bisa dipercaya.
Mereka mempelajari suara yang menantang (challenging voice) atau suara mendukung (supporting voice) dalam tim. Suara yang menantang diartikan berkomunikasi dengan cara yang menantang status quo dan berfokus pada ide dan efisiensi baru. Sedangkan suara yang mendukung adalah berkomunikasi dengan cara yang memperkuat ikatan sosial dan kepercayaan, dan membangun kohesi tim yang bersahabat.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang memiliki kompetensi, menunjukkan suara yang menantang. Sedangkan orang-orang yang menunjukkan suara mendukung dianggap paling dibutuhkan dalam hal pembentukan tim.
"Seperti yang bisa diduga, siapa pun yang sangat kuat dalam hal memberi sinyal baik modal manusia maupun modal sosial mereka sangat dicari. Mereka melakukan semua hal yang benar untuk membuktikan bahwa mereka berdua dapat dipercaya dan pekerja yang baik," kata Maupin.
Lebih lanjut para peneliti menemukan, mahasiswa yang hanya menunjukkan modal sosial melalui suara yang mendukung lebih dicari, daripada mereka yang hanya menunjukkan kompetensinya melalui penggunaan suara yang menantang.
"Temuan kami menunjukkan bahwa ketika orang merasa mereka dapat mempercayai Anda, bahkan jika Anda belum tentu pekerja terbaik, mereka akan cenderung ingin bekerja dengan Anda," kata Maupin. "Mereka tahu bahwa kemungkinan akan ada lebih sedikit masalah interpersonal dalam kasus itu," jelas dia.

Faktor Kenyamanan
Temuan itu bagi Maupin memiliki implikasi besar bagi tempat kerja. Bagi karyawan yang ingin bergabung dengan tim penting, ia menyarankan langkah pertama yang mudah untuk dilakukan adalah mengenali rekan kerja.
Memiliki reputasi positif untuk pekerjaan yang baik sangat membantu, tetapi begitu juga dengan menjadi orang baik. Pasalnya orang ingin bekerja dengan mereka yang mereka rasa nyaman, bukan hanya sekedar memiliki kompetensi.
"Anda harus menggunakan suara yang mendukung untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda adalah seseorang yang dapat dipercaya oleh rekan kerja Anda, terutama jika Anda baru di suatu organisasi atau masih mengembangkan keahlian Anda," terang Maupin. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top