Ida Ungkap Pendidikan-Permintaan Kerja Tak Sesuai Sebabkan Pengangguran
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah.
Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di tanah air, terutama yang disumbangkan oleh generasi Z, adalah ketidaksesuaian antara pendidikan yang ditempuh dengan permintaan pasar tenaga kerja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menilai salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di tanah air, terutama yang disumbangkan oleh generasi Z, adalah ketidaksesuaian antara pendidikan yang ditempuh dengan permintaan pasar tenaga kerja.
"Didapatimiss-match(ketidakcocokan), jadioutputdari pendidikan vokasi belum mampu berkesesuaian dengan kebutuhan pasar kerja," kata Ida dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI dengan agenda pembahasan mengenai evaluasi pengawasan perlindungan jaminan sosial dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/5).
Selain itu, Ida mengatakan pula bahwa banyaknya generasi Z yang menjadi pengangguran karena mereka masih dalam tahapan berproses mencari pekerjaan. Ia pun menyampaikan bahwa pada saat ini penyumbang angka pengangguran terbanyak adalah lulusan SMK, yakni sekitar 8,9 persen.
"Pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK, anak-anak lulusan SMA, ini terjadi karena adanyamiss-match," ujar dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ida menyampaikan pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Dalam peraturan itu, kata Ida, diatur bahwa pendidikan dan pelatihan harus mampu menjawab kebutuhan dunia usaha dan industri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya