Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kepada Komisioner HAM PBB, Menlu Tiongkok Sampaikan Lima Komitmen

Foto : ANTARA/M. Irfan Ilmie

Arsip - Gadis-gadis etnis Uighur menghibur para pengunjung Grand Bazaar Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, Tiongkok, menjelang waktu berbuka puasa pada Ramadhan 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan lima komitmen pemerintahannya saat bertemu Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCHR) Michelle Bachelet di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Senin (23/5).

"Tiongkok selalu berkomitmen pada lima hal terkait HAM," ujarnya sebagaimana dirilis Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) di Beijing, Selasa.

Yang pertama, jelas dia, Tiongkok selalu memberikan prioritas utama untuk memastikan agar warganya yang telah membentuk seperlima populasi dunia itu tetap bisa bertahan hidup.Kedua, Tiongkok selalu memprioritaskan pengentasan kemiskinan sebagaimana Agenda PBB 2030.

Ketiga, pemerintah Tiongkok selalu menjadikan perlindungan hak dan kepentingan warga negara dalam melayani masyarakat.

"Yang keempat, Tiongkok selalu menjadikan perlindungan hak-hak etnis minoritas untuk kemakmuran bersama," sebut anggota Dewan Negara yang merupakan menteri koordinator ala kabinet Tiongkok itu.

Yang terakhir, pemerintah Tiongkok selalu menjamin keselamatan dan keamanan rakyatnya dalam jangka panjang.

Selain bertemu Wang Yi dan beberapa pejabat Tiongkok lainnya di Guangzhou, Bacheletjuga akan melakukan kunjungan ke Daerah Otonomi Xinjiang.

Kunjungan orang nomor satu HAM PBB ke dua provinsi di Tiongkok selama 23-28 Mei itu dilangsungkan dalam sistem manajemen tertutup (close loop) karena otoritas setempat masih menerapkan kebijakan nol COVID-19.

Di tengah kunjungan Bachelet, Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang (XUAR) menggelar pengarahan pers secara virtual yang diikuti sejumlah media asing di Beijing pada Selasa sore.

Dalam pengarahan pers tersebut, XUAR memutar video berbagai tindak kekerasan di wilayah baratdaya Tiongkok itu, termasuk juga mengetengahkan testimoni para pelaku kejahatan dan korban dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur.

Juru bicara XUAR Xu Guixiang menjamin apa yang disuguhkan kepada tim UNHCHR adalah nyata dan transparan.

"Xinjiang stabil, masyarakatnya harmonis. Kami akan memberikan informasi apa yang terjadi di Xinjiang secara transparan. Tidak ada genosida, tidak ada kerja paksa," tegasnya.

Kedatangan UNHCHR ke Xinjiang tersebut terkait dengan dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Beijing terhadap etnis minoritas Muslim Uighur yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Terkait dengan kamp re-edukasi, Beijing menganggapnya sebagai respons atas serangkaian aksi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top