![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Kenali Kelainan Irama Jantung dengan Meraba Nadi
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Guru Besar Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Yoga Yuniadi, mengimbau kepada masyarakat untuk mengenali kelainan irama jantung atau Fibriliasi Atrium (FA) dengan meraba nadi.
"Kita harus berdayakan masyarakat untuk mengenali FA dengan meraba nadi sendiri (Menari). Meraba nadi, kenali FA, dan hindari kelumpuhan," kata Yoga, di Jakarta, Rabu (11/10).
Kelainan irama jantung tersebut dapat digambarkan dengan denyut nadi yang awalnya normal, kemudian tiba-tiba cepat, lalu tiba-tiba kembali normal. Denyut jantung yang tiba-tiba menghentak, denyut yang terkadang berhenti satu sampai dua detik, atau denyut jantung yang berdetak sangat cepat.
Untuk mengetahui jumlah denyut dan irama denyut bisa dilakukan dengan cara meraba nadi di bawah pergelangan tangan dengan tiga jari. Posisi tepat untuk merasakan nadi berada di bawah pergelangan tangan yang lebih dekat dengan ibu jari.
Jika sudah merasakan nadi, hitunglah jumlah nadi yang berdenyut selama sepuluh detik. Yoga memaparkan jumlah denyut nadi yang normal dalam sepuluh detik antara enam sampai delapan denyut.
Selain menghitung jumlah denyut, rasakan juga irama nadi apakah berdenyut secara teratur setiap detiknya atau iramanya tak beraturan. n Ant/E-3
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 5 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
Berita Terkini
-
Sultan HB X Tekankan Pentingnya Konsolidasi Hadapi Efisiensi Anggaran
-
Siap-siap, Drakor 'Buried Hearts' Tayang Perdana pada 21 Februari 2025
-
Bareskrim Polri Periksa 44 Saksi Kasus Pagar Laut
-
Kemlu: Hari Ini, Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia Dipulangkan
-
YouTube 20 Tahun Berevolusi, Siap Salip Televisi