Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenaikan Tingkat Polusi Udara Dorong Kenaikan Kasus Penyakit Pernafasan

Foto : istimewa

halodoc

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Guna meningkatkan wawasan dan kesiapan masyarakat dalam melindungi diri dari dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan,Nafas,platformdigital pemantau kualitas udara, berkolaborasi denganHalodoc. Kolaborasi ini menjadi salah satu inisiatif strategis bagi kedua pihak, mengingat urgensi dari topik seputar kualitas udara yang sedang menjadi perhatian besar publik.

Chief of MedicalHalodocdr. Irwan Heriyanto, MARS, mengatakan kolaborasi Nafas bersamaHalodoc berupa laporan terkait polusi udara. Studi terbatas ini menggabungkan informasi yang dihimpun Nafas terkait persebaran lokasi sensor di 73 kecamatan di Jabodetabek dan informasi yang dihimpunHalodocpada Juni-Agustus 2023.

Studi menemukan terjadi peningkatan kasus penyakit pernapasan sebesar 34 persen ketika terjadi kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/mkubik pada periode Juni-Agustus 2023. Terjadi kenaikan persentase keluhan penyakit pernapasan di setiap kecamatan di Jabodetabek meningkat hingga 41 persen.

Temuan selanjutnya semakin sering kejadian polusi tinggi (PM2.5 di atas 55 μg/meter kubik ), ada potensi semakin tinggi risiko terjadinya keluhan penyakit pernapasan dalam kurun waktu 12 jam. Keluhan terkait Sinusitis dan Asma mengalami kemunculan kasus tercepat atau 3 - 48 jam, sementara keluhan terkait Asma dan Bronkitis mengalami peningkatan kasus tertinggi mencapai 5 kali lipat.

"Terjadi peningkatan kasus penyakit pernapasan tertinggi terjadi pada kelompok sensitif, yaitu sebesar 48 persen di kelompok usia di atas 55 tahun dan disusul 32 persen di kelompok usia 0-17 tahun," ujar dia katanya dalam webinar Selasa (26/9).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top