Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Daya Beli Masyarakat Harus Dijaga

Kenaikan Harga Energi Akan Menambah Jumlah Rakyat Miskin

Foto : ISTIMEWA

FAHMY RADHI Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM - Meski alasannya masuk akal untuk meningkatkan kualitas lingkungan, hal iu sama saja memaksa pelanggan membeli BBM yang harganya lebih mahal.

A   A   A   Pengaturan Font

Pakar Sosial Ekonomi dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sekaligus Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, mengatakan pemerintah perlu hati-hati dalam menaikkan tarif energi, LPG, serta menghapus pertalite dan premium. Kebijakan ini akan berdampak langsung terhadap beban pengeluaran masyarakat kelas bawah untuk jangka pendek.

"Sementara keadaan ekonomi dan beban masyarakat kelas bawah saat ini belum sepenuhnya pulih dan normal. Saya pikir pemerintah harus bijak dan bisa melakukan sosialisasi terlebih dahulu tanpa harus tergesa-gesa agar masyarakat kelas bawah lebih siap menerima kebijakan dihapuskannya pertalite dan premium untuk mendukung jaminan energi hijau," katanya.

Menurut Surokim, masih butuh waktu untuk meyakinkan masyarakat terkait penghapusan jenis-jenis bahan bakar itu sembari menyiapkan skema kompensasi yang lebih tepat dan kena sasaran.

Pengamat Kebijakan Publik, Achmad Nur Hidayat, mengatakan kenaikan harga LPG nonsubsidi akan menyebabkan masyarakat pindah ke gas melon atau LPG bersubsidi. Kenaikan LPG nonsubsidi disebabkan peningkatan harga pada contact price (aramco) CPA LPG yang naik. Kenaikannya sebesar 1.600 rupiah sampai 2.600 rupiah per kilogram.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top