Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi

Kenaikan Harga BBM Tekan Kerugian Pertamina

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kenaikan harga minyak dunia ikut menambah potensi lost atau kerugian PT Pertamina (Persero), terlebih lagi ditambah dengan depresiasi rupiah terhadap dollar AS. Karenanya, keputusan Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Perta Series dinilai tepat untuk mengurangi potensi lost perusahaan.

Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Fahmi Radi menegaskan selama pemerintah mengizinkan, kenaikan harga BBM Pertamax, Pertamax turbo, dan Pertamina Dex tidak bermasalah. "Kenaikan harga Pertamax sebagai upaya untuk mengurangi potensial lost Pertamina akibat kenaikkan harga minyak dunia," ungkapnya di Jakarta, Senin (2/7).

Fahmi juga menjelaskan, selain kenaikannya kecil, sekitar 600 rupiah per liter, kenaikan harga Pertamax tidak akan berpengaruh terhadap inflasi, mengingat konsumen BBM jenis tersebut tidak sebanyak pengguna Premium dan Pertalite.

Dia menambahkan kenaikan harga Pertamax juga tidak menyebabkan konsumen migrasi dari Pertamax ke Pertalite dan Premium. Pasalnya, konsumen Pertamax selama ini lebih mementingkan kualitas BBM ketimbang harga.

Seperti diketahui, Pertamina menyesuaikan harga BBM, khususnya Pertamax Series dan Dex Series mulai 1 Juli lalu dan berlaku di Jawa dan kawasan Barat Indonesia. Sementara harga Premium, Solar dan Pertalite tetap.

Sebaliknya, untuk daerah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo harga Pertamax diturunkan. Hal ini dimaksudkan utk mendorong penggunaan BBM berkualitas dan disesuaikan dengan daya beli Masyarakat. Sebagai contoh, di Maluku dan Papua, harga Pertamax diturunkan menjadi 9.700 rupiah per liter.

Dampak Global

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menyampaikan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex merupakan dampak dari lonjakan harga minyak mentah dunia yang saat ini mencapai 75 dollar AS per barel.

"Bahan baku BBM adalah minyak mentah, tentunya ketika harga minyak dunia naik akan diikuti dengan kenakan harga BBM," ungkap Adiatma.

Adiatma menambahkan penyesuaian harga BBM Perta Series itu dilakukan Pertamina sebagai badan usaha, dengan mengacu pada Permen ESDM No. 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top