Kemungkinan Perdagangan Senjata Korut-Russia Terdeteksi di Pelabuhan Rajin

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mengindikasikan bahwa Pelabuhan Rajin di Korea Utara (Korut) sebagai lokasi Korut dan Russia melakukan transaksi senjata.

Menurut laporan Voice of America (VoA), baru-baru ini terdeteksi sebanyak empat kapal besar yang berlabuh di Pelabuhan Rajin.

"Melihat dari foto satelit yang diambil pada tanggal 12 Oktober lalu, tampak sebuah kapal besar sepanjang 110 meter berlabuh di salah satu dari tiga dermaga di pelabuhan. Foto-foto tersebut juga menunjukkan derek besar yang digunakan untuk memindahkan kontainer yang berada di depan kapal besar tersebut," lapor kantor berita KBS, Senin (16/10).

Sejak akhir Agustus lalu hingga pertengahan bulan ini, kapal-kapal berukuran panjang lebih dari 100 meter tampak sempat berlabuh setidaknya empat kali di pelabuhan itu. Dimana hal tersebut dinilai jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

VoA melaporkan setidaknya empat kapal besar terlihat tampak berlalu-lalang di pelabuhan itu selama sekitar 40 hari terakhir untuk memindahkan ratusan peti kemas.

Ditambahkan pula, kapal-kapal tersebut berada di pelabuhan selama satu hingga tiga hari untuk memuat kontainer. Meski demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa pergerakan tersebut dilakukan untuk perdagangan senjata.

Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan bahwa Korut mungkin telah mengirimkan peralatan militer dan amunisi ke Russia melalui pelabuhan tersebut. Washington DC juga mengungkapkan foto-foto satelit terkait Korut mengirimkan lebih dari seribu kontainer peralatan militer dan amunisi ke Russia dalam beberapa pekan terakhir.

Hingga saat ini Korut dan Russia yang terus menyangkal dugaan perdagangan senjata, Kementerian Luar Negeri di Seoul tetap memantau perkembangan situasinya dan mempertimbangkan berbagai langkah lanjutan. KBS/I-1