Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan SDM

Kemnaker Tingkatkan Pelatihan Tenaga Kerja

Foto : ISTIMEWA

Sekjen Kemnaker, Hery Sudarmanto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meningkatkan pelatihan tenaga kerja dan calon tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK). Ini dilakukan untuk menghadapi bonus demografi dan perkembangan teknologi, terutama dengan hadirnya era digitalisasi.

"Kita lakukan upskilling dan retraining untuk tenaga kerja. Dengan demikian, tenaga kerja akan bisa mengikuti perkembangan teknologi," kata Sekjen Kemnaker, Hery Sudarmanto, di Jakarta, Senin (13/11).

Hery mengatakan, sejak 2016, Kemnaker melakukan 3R (reorientasi, revitalisasi, dan rebranding) untuk semua BLlK. Seperti alat pelatihan, kurikulum dan fasilitas pelatihan kerja terus dibenahi dengan aneka peralatan modern dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan industri.

"Kita ingin mengubah persepsi dan paradigma terhadap keberadaan BLlK-BLlK sehingga fasilitas dan peralatan latihan kerja menjadi lebih modern, tidak ketinggalan zaman dan sesuai dengan kebutuhan industri, terutama di era digital ini," kata Hery.

Hery menegaskan, hampir semua pelatihan di BLK sekarang berbasis informasi teknologi (IT), terutama untuk tenaga kerja di sektor konstruksi, pariwisata, dan wirausaha.

Ia menambahkan, bonus demografi harus dilihat sebagai potensi. Untuk itu, Kemnaker giat melakukan pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja di seluruh BLlK. Untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja di Indonesia terutama angkatan kerja muda, Kemnaker terus menggalakkan peran 14 BLlK milik Kemnaker dan 261 unit BLlK milik pemda provinsi, kabupaten, dan kota yang ada di seluruh Indonesia.

Saat ini telah tersedia sekitar 8.039 lembaga pelatihan kerja, baik pemerintah maupun swasta.

Selain meningkatkan kompetensi, keberadaan BLlK dapat mendorong percepatan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di pusat dan daerah. Selain itu, Kemnaker berkoordinasi dengan pihak swasta agar pihak swasta juga melakukan pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja terutama yang baru lulus sekolah (SMK) atau kuliah. "Dengan demikian, tidak ada lulusan perguruan tinggi yang menganggur," kata dia.

"Kami (Kemnaker) juga giat melakukan pendidikan dan pelatihan wirausaha. Salah satu kegiatan untuk pendidikan dan pelatihan wirausaha ini dengan program desa migran produktif (Desmigratif).

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, mengatakan industri yang maju banyak mengakomodir gagasan dari generasi muda. Oleh karena itu, BLlK sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja juga harus mendengarkan masukan generasi muda. cit/E-3

Komentar

Komentar
()

Top