Kemlu Bentuk Ditjen Baru, Diplomasi Ekonomi RI Kini Lebih Strategis dan Terpadu
Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
Foto: Kemlu.go.idJAKARTA - Kementerian Luar Negeri membentuk Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan (HEKSP) untuk mengkoordinasikan dan memperkuat diplomasi Indonesia.
Dalam Pernyataan Pers Tahunannya di Jakarta, Kamis (9/1), Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia dalam merespons berbagai kebijakan ekonomi dan perdagangan dunia yang tidak adil, termasuk terhadap berbagai komoditas unggulan Indonesia.
“Diplomasi ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo akan memperjuangkan arsitektur perekonomian dunia yang lebih berkeadilan, di mana suara dan kepentingan negara berkembang terwakili,” tegas Menlu.
- Baca Juga: Aksi Kekerasan Geng di Haiti Kian Meningkat
- Baca Juga: Trump: Anggota NATO Harus Tingkatkan Anggaran
Menlu menggarisbawahi penambahan satu unit Direktorat Jenderal ini adalah satu bentuk strategi diplomasi ekonomi Indonesia yang inovatif, agar seluruh diplomasi ekonomi dapat lebih terkoordinasi dan sinkron.
“Melalui pembentukan Ditjen baru ini, kami mengharapkan polugri (politik luar negeri,red) dan perangkatnya mencapai keselarasan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo,” ujar Menlu.
Ditjen Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan juga akan mengelola bantuanpembangunan sebagai bentuk smart power Indonesia. Melalui bantuan pembangunan ini, Indonesia menegaskan kembali perannya sebagai mitra pembangunan bagi mitra-mitranya.
Bantuan pembangunan yang diberikan dalam bentuk pemberian beasiswa, capacity building dan bantuan pembangunan untuk negara-negara Global South, termasuk di Afrika, Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.
Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) tahun 2025 ini adalah PPTM pertama bagi Menteri Luar Negeri Sugiono sejak dilantik sebagai Menlu pada Oktober lalu. PPTM tahun 2025 dihadiri oleh media, mantan menteri dan wakil menteri luar negeri, serta para duta besar negara sahabat.