Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

Kementerian ESDM: Efisiensi Menjadi Cara Termurah Hadapi Krisis Energi Global

Foto : ANTARA/ABRIAWAN ABHE

Ilustrasi: Sebuah kendaraan alat berat beroperasi di area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong tindakan efisiensi energi. Kebijakan ini sebagai langkah sederhana dalam menghadapi krisis energi global akibat konflik geopolitik perang Russia-Ukraina yang berkepanjangan.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Luh Nyoman Puspa Dewi mengatakan efisiensi energi adalah cara paling murah untuk menghadapi krisis energi yang membuat nilai keekonomian energi sangat tinggi. "Banyak negara sudah melakukan efisiensi energi.

Ini adalah satu langkah yang paling tidak dapat kita lakukan tanpa biaya," kata Dewi dalam diskusi bertajuk Mid Year Economic Outlook 2022, yang dipantau di Jakarta, Selasa (2/8).

Pada Juni 2022 Kementerian ESDM menyatakan harga energi dunia masih tinggi dipicu konflik geopolitik Russia-Ukraina yang membuat minyak mentah Indonesia atau ICP menyentuh angka 104,22 dollar AS per barel, elpiji harga Aramco senilai 750 dollar AS per barel, batu bara acuan menembus harga 323,9 dollar AS per ton. Harga energi yang tinggi terutama minyak mentah tersebut membuat nilai keekonomian bensin 18.000 rupiah per liter dan nilai keekonomian solar 19.000 rupiah per liter.

Seperti dikutip dari Antara, Dewi menuturkan Indonesia masih bergantung terhadap impor BBM akibat penurunan produksi dan peningkatan konsumsi BBM, sehingga beberapa daerah di Indonesia mengalami krisis BBM. "Konsumsi yang cukup tinggi di sektor transportasi mengakibatkan adanya (krisis BBM) di beberapa lokasi, kemudian nilai keekonomian BBM yang tinggi membuat kita sangat sulit apabila tetap menerapkan subsidi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top